Tanjung (ANTARA News) - Perusahaan China, Anhui Conch Company Ltd atau Conch Group akan membangun pabrik semen di Tabalong, Kalimantan Selatan.
Dalam ekspose di hadapan Bupati Tabalong, Rachman Ramsyi dan jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Tabalong, Ying Hok Fung, perwakilan Conch Group mengatakan, kabupaten dengan julukan Bumi Saraba Kawa ini punya potensi bahan baku semen.
"Rencananya di Kalimantan kita akan bangun tiga pabrik semen, yakni Tanah Grogot (Kaltim), Tabalong dan Kotabaru karena itu dukungan pemerintah daerah sangat diharapkan," kata Ying didampingi Muchtar Luthfi, staf khusus wakil presiden, di Tanjung, Sabtu.
Selain memiliki sumber daya alam, seperti kwarsa, batu gamping dan lempung sebagai bahan pembuat semen, infrastruktur fisik yang dimiliki Tabalong cukup mendukung.
Bupati Tabalong, Rachman Ramsyi mengakui bahan baku pembuat semen di Tabalong cukup banyak tapi belum ada investor yang mengolahnya.
"Selain kaya dengan potensi batubara, sumber daya alam berupa bahan baku semen juga tersedia, karena itu rencana Conch Group bangun pabrik semen di Tabalong bisa terwujud," ujar Rahman.
Selaku kepala daerah, Rachman pun akan mendukung masuknya investor ke wilayahnya jika memang lahan yang tersedia memungkinkan dan tidak merusak kawasan hutan lindung yang ada.
Kepala Dinas pertambangan Tabalong, Nanang Mulkani mengatakan, pada tahap awal pihak Conch Group harus membuat wilayah izin usaha pertambangan (WIL) yang ditetapkan sebelum masuk ke tahap keluarnya izin usaha pertambangan.
"Izin usaha pertambangan dikeluarkan oleh Bupati jika wilayah izin usaha pertambangannya berada dalam satu kabupaten dan dokumen ini harus dimiliki investor sebelum melakukan usahanya," jelas Nanang.
Sementara itu, berdasarkan data di Kanwil Departemen pertambangan dan energi, cadangan batu gamping di Tabalong sekitar 711 juta ton tersebar di Kecamatan Muara Uya, Jaro, Upau, Haruai dan Murung Pudak.
Sedangkan potensi lempung 47 juta ton di Kecamatan Haruai dan Murung Pudak serta kwarsa di Kecamatan Kelua. (SYO/S023/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011