Permintaan akan multivitamin di sana cukup tinggi, terutama pada musim dingin antara Desember hingga Maret...Jakarta (ANTARA) - PT Lucas Djaja Group, anak usaha PT Phapros Tbk, melakukan ekspor produk multivitamin Camvite Plus Syrup ke Afghanistan sebagai bagian dari upaya pengembangan pasar internasional yang ditargetkan meningkat signifikan pada tahun ini.
Direktur PT Lucas Djaja Azrudyl Azrul Azwar mengatakan, emiten berkode saham PEHA itu memang rutin melakukan ekspor ke Afghanistan.
"Permintaan akan multivitamin di sana cukup tinggi, terutama pada musim dingin antara Desember hingga Maret. Untuk itu, guna menjaga daya tahan tubuh penduduk di sana, pada awal tahun ini kami mengirimkan sebanyak 48.384 botol Camvite Plus Syrup," ujar Azrul dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Camvite Plus Syrup merupakan produk suplemen kesehatan yang mengandung kalsium dan sembilan vitamin, seperti vitamin C, E, A, dan vitamin B Kompleks yang bermanfaat untuk membantu pertumbuhan pada anak-anak dan menjaga kondisi kesehatan tubuh pada orang dewasa.
Baca juga: Toyota Indonesia berencana ekspor 600 Fortuner ke Australia pada 2022
Azrul menambahkan pasar internasional merupakan salah satu target yang akan dikembangkan tahun ini. Selama ini, negara tujuan ekspor Lucas Djaja yaitu Afghanistan, Myanmar, dan Nigeria.
"Negara tujuan ekspor terbesar kami yaitu Afghanistan melalui produk CAMAAG, yang merupakan obat untuk sakit maag. Tahun ini, peningkatan pasar ekspor kami targetkan tumbuh signifikan dibandingkan dengan tahun lalu. Kami juga berupaya mencari negara tujuan baru sebagai bagian dari upaya penetrasi pasar internasional produk-produk kami," kata Azrul.
Baca juga: Ekspor Januari 2022 turun, BPS sebut musiman
Di sisi lain, Direktur Utama PT Phapros Tbk Hadi Kardoko mengatakan, total nilai ekspor Phapros secara konsolidasi masih dibawah 10 persen dari total pendapatan Phapros pada 2021 lalu. Namun, dalam lima tahun yang akan datang, anak usaha PT Kimia Farma (Persero) Tbk itu optimistis nilainya bisa lebih besar seiring dengan adanya permintaan atau tender dari pemerintah negara setempat.
"Pertumbuhan dalam beberapa tahun ke depan di sektor ekspor ini optimis didorong utamanya oleh produk-produk dari kelas terapi anti-infektif, antihistamin, kortikosteroid, antibiotik dan suplemen makanan," ujar Hadi.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022