Denpasar (ANTARA News) - Dari 500 anggota Persatuan Artis, Musisi, Pencipta dan Insan Musik (Pramusti) Bali yang terdaftar sejak organisasi itu didirikan pada 2004, saat ini hanya 50 persen yang masih aktif berkarya, sedangkan sisanya beralih profesi.
"Dari 500 anggota yang terdaftar, saat ini hanya sekitar 250 saja yang masih berkecimpung dalam dunia musik, sedangkan sisanya sebagian ada yang beralih profesi," kata Ketua Pramusti Bali I Gusti Ngurah Murthana di Denpasar, Sabtu.
Dia menjelaskan, banyak seniman yang beralih profesi itu dipicu oleh penjualan album para musisi Pulau Dewata yang mengalami penurunan cukup drastis sejak 2010.
Sejak saat itu terjadi penurunan penjualan sampai 500 persen, tambah dia, penyebabnya adalah perkembangan teknologi dan pembajakan kaset.
"Selama setahun terakhir ini perkembangan industri musik Bali menurun drastis akibat minimnya penjualan album para musisi," kata Rahman, panggilan Murthana.
Menurut dia, terpuruknya industri musik di tempat tujuan wisata internasional itu sudah mengkhawatirkan, akibat mudahnya transfer lagu dari komputer ke telepon selular, sehingga masyarakat tidak perlu lagi membeli kaset karena kemudahan teknologi tersebut.
Selain itu, ujarnya, tidak mudah untuk memberantas peredaran kaset-kaset bajakan yang cukup banyak digemari oleh sebagian masyarakat.
Rahman mengaku, saat ini, untuk mencapai penjualan album sebanyak 2.000 copy saja dalam setahun sangat susah, sehingga cukup banyak artis yang meredup atau beralih profesi.
Selain itu, beberapa perusahaan rekaman yang biasa memproduseri musisi tersebut menolak untuk kembali melakukan kerja sama karena merugi.
"Padahal saat masa kejayaan musisi Bali dari 2004-2009, umumnya para musisi dapat menjual album sampai 50.000 copy dalam satu tahun," ujarnya.
Meski terjadi keterpurukan penjualan album, tambah Rahman, tidak membuat para anggotanya yang masih aktif itu pasrah dan kalah semangat, terbukti masih ada juga yang meluncurkan album.
Seperti yang dilakukan oleh grup band Triple X (XXX) dengan meluncurkan album terbaik beberapa waktu lalu yang mendapat sambutan yang hangat dari penggemarnya.(*)
(T.KR-PWD/M026)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011