Kita hidup dengan alam, salah satu bentuk dukungan kami dari jajaran Basarnas yaitu ikut melestarikan alam melalui kegiatan penanaman pohon

Timika, Papua (ANTARA) - Menyambut HUT ke-50 Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) pada 28 Februari 2022 jajaran Kantor SAR Timika, Provinsi Papua bekerja sama dengan PT Freeport Indonesia menanam pohon bintangur (Calophyllum inophyllum L.) di area pengendapan/reklamasi "tailing" Mile Point 21 Maurupauw Timika, Selasa.

Tailing adalah limbah industri pertambangan.

Kepala Kantor SAR Timika George L Mercy Randang di Timika mengatakan Basarnas akan selalu terlibat dalam upaya melestarikan alam untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

"Kita hidup dengan alam, salah satu bentuk dukungan kami dari jajaran Basarnas yaitu ikut melestarikan alam melalui kegiatan penanaman pohon. Ketika pohon yang kita tanam ini suatu kelak tumbuh menjadi besar maka tentu akan memberikan manfaat kepada sesama manusia, tidak hanya dari oksigen yang dihasilkan tapi juga menjaga kita dari segala macam musibah seperti banjir, tanah longsor dan bencana alam lainnya," katanua ketika memberikan sambutan pada acara penanaman pohon bintangur di MP 21 Timika.

Kegiatan penanaman pohon di area reklamasi tailing PT Freeport itu dihadiri oleh seluruh pejabat struktural Kantor SAR Timika, perwakilan personel rescuer SAR Timika, dan Dharma Wanita Persatuan Unit Pelaksana SAR Timika.

Adapun dari pihak manajemen PT Freeport Indonesia hadir antara lain Superintendent Low Land Reclamation Barnabas Murib dan Superintendent Coastal & Marine Monitoring Departemen Lingkungan PT Freeport Tumpal Sinaga , Perwakilan Potensi SAR ERG PT Freeport Syahril Muin bersama anggota.

Usai melakukan penanaman pohon bersama, rombongan Kantor SAR Timika berkesempatan mengunjungi Pusat Reclamation & Biodiversity MP 21 PT Freeport yang berada di kawasan dekat tanggul barat.

Di lokasi itu, Freeport mengembangkan beraneka jenis tanaman produktif, sayur-mayur, perikanan dan lainnya yang dikelola di atas lahan bekas area pengendapan pasir sisa tambang (sirsat) atau tailing.

Area reklamasi tailing PT Freeport di MP 21 Maurupauw itu selama ini sering dijadikan lokasi penelitian bagi para pelajar dan mahasiswa sekaligus menjadi arena rekreasi bagi kelompok pelajar dan kelompok Pramuka di Timika.

Baca juga: Freeport temukan satu spesies tumbuhan baru di Papua

Baca juga: Penghijauan cagar alam Cycloop perlu perhatikan jenis pohon

Baca juga: Siswa TK di Biak diberikan pendidikan penyelamatan dari Basarnas

Baca juga: "Pembangunan pegunungan Arfak harus taat RTRW"

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022