Jakarta (ANTARA) - Tim peneliti China telah melacak biomassa tumbuhan bawah dan alokasinya di seluruh hutan China, menurut sebuah artikel penelitian yang dirilis baru-baru ini dalam jurnal Science of the Total Environment.
Vegetasi tumbuhan bawah, yang umumnya terdiri dari lapisan semak belukar, lapisan herba, dan lapisan lumut penutup tanah, merupakan sebuah komponen penting dari setiap ekosistem hutan dan berperan penting dalam pemeliharaan keanekaragaman hayati dan siklus karbon ekosistem.
Biomassa umumnya digunakan untuk mengukur produktivitas ekosistem hutan. Alokasi biomassa juga mencerminkan kemampuan beradaptasi tanaman terhadap lingkungan yang berbeda. Hal itu umumnya ditunjukkan dengan rasio biomassa tanaman di bawah tanah dan di atas permukaan tanah atau root-shoot ratio.
Para peneliti dari Kebun Raya Tropis Xishuangbanna (Xishuangbanna Tropical Botanical Garden), Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences), bekerja sama dengan institusi China dan Amerika mengumpulkan basis data besar untuk biomassa tumbuhan bawah di tingkat komunitas di seluruh hutan China untuk mengeksplorasi pola skala besar biomassa tumbuhan bawah dan root-shoot ratio.
Mereka menemukan bahwa biomassa tumbuhan bawah dan root-shoot ratio sangat bervariasi menurut tipe hutan, dan menurun dengan meningkatnya garis bujur, namun meningkat berdasarkan ketinggian.
Curah hujan rata-rata tahunan merupakan pendorong paling penting dalam menentukan root-shoot ratio, menurut artikel penelitian itu.
Studi tersebut memberi pencerahan baru mekanisme yang mendasari variasi biomassa tumbuhan bawah dan alokasinya pada skala geografis yang luas.
Para peneliti yakin bahwa temuan mereka dapat meningkatkan prakiraan dinamika komunitas tumbuhan bawah dalam merespons perubahan iklim serta membantu dalam mengoptimalkan model proses ekosistem lebih lanjut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2022