Transformasi digital di bidang keuangan yang dilakukan bersama oleh regulator dan industri akan mampu menjawab tantangan di era normal baru.
Jakarta (ANTARA) - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni Primanto Joewono meyakini digitalisasi akan mentransformasi Indonesia menjadi negara maju berpenghasilan tinggi.
"Transformasi digital di bidang keuangan yang dilakukan bersama oleh regulator dan industri akan mampu menjawab tantangan di era normal baru," kata Doni dalam Side Event Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Selasa.
Selain itu, transformasi digital di bidang keuangan akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Baca juga: BI sebut 13,6 juta 'merchant' telah menggunakan QRIS di 2021
Ia menuturkan melalui digitalisasi, inklusi keuangan juga dapat meningkatkan produktivitas dan inklusifitas ekonomi yang berkelanjutan, khususnya di kalangan UMKM.
Menyikapi perkembangan ini, regulator tetap perlu mewaspadai inovasi dan tantangan perkembangan teknologi yang dihadapi.
"Untuk itu, regulator perlu menjaga keseimbangan antara kebutuhan mendorong, berinovasi, dan memitigasi risiko," ujarnya.
Baca juga: BI: Inovasi keuangan digital perlu seimbang dengan mitigasi risiko
Doni mengatakan hal tersebut sesuai dengan salah satu dari 10 prinsip yang digariskan dalam prinsip tingkat tinggi G20 tentang inklusi keuangan digital, yang diluncurkan pada tahun 2016.
Dalam Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022, inklusi keuangan digital juga dijadikan prioritas utama, sehingga hasil keseluruhan dari kepresidenan adalah untuk mengembangkan kerangka kerja inklusi keuangan dan bagaimana menggunakan digitalisasi untuk meningkatkan produktivitas ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Kerangka kerja ini akan didukung oleh beberapa laporan di bidang keuangan digital inklusif dan keuangan UMKM, sejalan dengan rencana aksi inklusi keuangan G20.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022