Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akhirnya memutuskan menutup sementara sebagian jalur Jakarta - Bandung Tol Cipularang untuk dilakukan perbaikan. "Penutupan ini setelah mendapat laporan dari Tim Independen Cipularang yang menemukan 7 titik yang memerlukan perbaikan," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto kepada wartawan di Jakarta, Selasa. Kebijakan menutup sebagian ruas Cipularang itu dilakukan setelah melalui pertimbangan keselamatan pengguna jalan dan masalah ekonomi karena jalan ini menghubungkan dua kota besar, kata Djoko. Dengan demikian, nantinya kendaraan dari arah Jakarta yang akan ke Bandung saat memasuki Tol Cipularang keluar di Gerbang Tol Jatiluhur membayar sesuai kartu masuk. Setelah itu pengguna jalan dapat menggunakan jalan non tol serta masuk kembali di Km 99.000 untuk kemudian mengambil kartu di GT Padalarang Barat. PT Jasa Marga tidak mengenakan tarif saat pengguna jalan masuk di Km 99.000 Darangdan sampai GT Padalarang Barat, selanjutnya tarif dikenakan sesuai GT tujuannya. Sedangkan untuk jalur B (Bandung - Jakarta) tetap difungsikan, tetapi hanya untuk kendaraan kecil (Golongan I), sedangkan kendaraan berat hanya sampai Km 99.000 dan masuk di GTB Jatiluhur. Kerusakan yang terjadi selama ini disebabkan kondisi tanah di Cipularang yang tidak stabil dan mudah mengalami longsor, sehingga perlu penanganan khusus terutama di tujuh titik tersebut. Mengenai tanggung jawab, Djoko mengatakan, harus mengacu kepada tugas dan tanggung jawab dalam kontrak sesuai "Term of Refference" (TOR) perencana, penyelenggara, atau pelaksana. Mengenai pekerjaan yang hanya 1 tahun untuk jalan sepanjang 41 kilometer, Djoko mengatakan, tidak terlalu cepat karena dibagi dalam 9 paket yang dikerjakan serempak oleh kontraktor yang berbeda. Mengenai timbunan tinggi di daerah rawan longsor, Djoko mengatakan, sudah lazim dilakukan dan yakin telah diperhitungkan secara matang. Sementara menyangkut longsor yang terjadi pada Minggu Subuh (29/1), sebenarnya daerah itu termasuk yang direkomendasikan untuk dibangun penyeimbang beban penahan longsor (counter weight) tetapi keburu mengalami kejadian.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006