Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman ditutup di zona merah pada perdagangan Senin waktu setempat (14/2/2022), memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt tergerus 2,02 persen atau 311,15 poin, menjadi menetap di 15.113,97 poin.
Indeks DAX 40 jatuh 0,42 persen atau 65,32 poin menjadi 15.425,12 poin pada Jumat (11/2/2022), setelah menguat 0,05 persen atau 8,43 poin menjadi 15.490,44 poin pada Kamis (10/2/2022), dan bertambah 1,57 persen atau 239,63 poin menjadi 15.482,01 poin pada Rabu (9/2/2022).
Dari 40 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, hanya tiga saham yang berhasil membukukan keuntungan, sementara 36 saham mengalami kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.
Deutsche Bank AG, sebuah perusahaan jasa keuangan dan bank investasi multinasional Jerman yang berkantor pusat di Frankfurt mengalami kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya merosot 3,49 persen.
Disusul oleh saham perusahaan asuransi multinasional Jerman Munich Re Group atau Munich Reinsurance Company yang kehilangan 3,37 persen, serta perusahaan kimia multinasional Jerman dan produsen bahan kimia terbesar di dunia BASF SE melemah 3,26 persen.
Di sisi lain, Delivery Hero, perusahaan layanan pemesanan pengiriman makanan daring multinasional Jerman yang berbasis di Berlin melonjak 5,54 persen, merupakan pencetak keuntungan paling banyak (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham produsen bahan kimia terdiversifikasi yang memproduksi wangi-wangian, bahan dasar pewangi, bahan baku kosmetik dan penyedap rasa Symrise AG yang terangkat 0,75 persen, serta perusahaan perawatan kesehatan Jerman yang menyediakan layanan dialisis ginjal Fresenius Medical Care AG & Co menguat 0,21 persen.
Baca juga: BMW akuisisi 75 persen saham di perusahaan patungan China
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022