Signature bonus sebesar 10 juta dolar AS dan total nilai komitmen kerja pasti sebesar 130,4 juta dolar AS
Jakarta (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riau melalui PT Bumi Siak Pusako tahun ini akan mengelola 100 persen blok minyak dan gas bumi Coastal Plains and Pekanbaru atau CPP menggantikan Pertamina Hulu Energi.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan pengelolaan blok migas itu menggunakan skema gross split untuk jangka waktu 20 tahun yang akan berlaku efektif pada 9 Agustus 2022 sampai dengan 8 Agustus 2042.
"Signature bonus sebesar 10 juta dolar AS dan total nilai komitmen kerja pasti sebesar 130,4 juta dolar AS," kata Tutuka dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Senin.
Sebelumnya, Blok CPP ini dikelola melalui skema Badan Operasi Bersama (BOB) antara Bumi Siak Pusako dan Pertamina Hulu Energi dengan pemegang interesting masing-masing sebesar 50 persen.
Skema BOB itu hanya berlangsung dari 2002 hingga 8 Agustus 2022 dengan skema kontrak cost recovery.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) merekomendasikan kepada Menteri ESDM agar Blok CPP dikelola penuh oleh Bumi Siak Pusako.
Proposal yang disampaikan oleh Bumi Siak Pusako nilainya lebih besar dibandingkan proposal yang disampaikan oleh Pertamina Hulu Rokan.
Bumi Siak Pusako menawarkan komitmen kerja pasti sebesar 130,4 juta dolar AS, signature bonus 10 juta dolar AS, dan tanpa tambahan diskresi.
Sedangkan, Pertamina Hulu Energi menawarkan komitmen kerja pasti senilai 61 juta dolar AS, signature bonus 1 juta dolar AS tanpa diskresi atau 10 juta dolar AS dengan diskresi 5 persen atau 20 juta dolar AS dengan 10 persen diskresi.
"Menteri ESDM telah menetapkan Bumi Siak Pusako sebagai pengelola lanjutan wilayah kerja CPP pasca 8 Agustus sesuai rekomendasi SKK Migas," ujar Tutuka.
Blok CPP memiliki luas area mencapai 9.866 kilometer persegi dengan produksi kumulatif mencapai 728 MMSTB, cadangan migas 56 MMSTB, dan faktor recovery sebesar 37 persen.
SKK Migas menargetkan peningkatan performa untuk blok tersebut yang kini hanya sebesar 8.300 barel per hari (BPH) meningkat menjadi 9.000 BPH.

Saat ini, total saham Bumi Siak Pusako ada 9.960 lembar saham yang dimiliki oleh sejumlah pemerintah daerah, yakni Provinsi Riau sebanyak 18,07 persen, Kabupaten Siak 72,29 persen, Kabupaten Kampar 6,02 persen, Kabupaten Pelalawan 2,41 persen, dan Kota Pekanbaru sebanyak 1,21 persen.


Direktur Utama Bumi Siak Pusako Iskandar mengatakan pihaknya membukukan keuntungan dan membagikan dividen kepada pemegang saham sebagai pendapatan asli daerah sebesar Rp33,16 triliun sampai 2020.
Ia optimistis Bumi Siak Pusako mampu meningkatkan produksi Blok CPP pasca alih kelola tersebut melalui berbagai skema mulai dari studi, eksplorasi hingga eksploitasi.
"Kami akan berusaha sebaik mungkin agar produksi bisa meningkat. Jika eksplorasi-eksplorasi kami berhasil dengan high risk bisa sampai 50 ribu barel, sedangkan eksplorasi dengan low risk lebih dari 20 ribu barel," ucap Iskandar.

Baca juga: Kontrak Blok South CPP dan Blok Liman cetak komitmen 20,3 juta dolar

Baca juga: Blok CPP produksi 5,1 juta barel minyak

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022