Masih terlalu dini bagi Parti Golkar untuk mengelus-elus siapa capres yang akan diusung Partai Golkar
Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Bejo Rudiantoro mengatakan, Partai Golkar harus mampu memunculkan sosok baru, muda dan progresif sebagai calon presiden.

"Keberhasilan memunculkan sosok baru, muda progresif tentu akan menjadi indikator bahwa Partai Golkar berhasil dalam mengawal proses reformasi, dan menjadi bagian penting di dalam mendorong suksesnya konsolidasi demokrasi menuju era baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Bejo di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan, dalam hal mengusung isu capres nanti, tentu Golkar harus mempertimbangkan proses transisi dalam konsolidasi demokrasi. "Tahun 2014 merupakan titik kritis bagi proses transisi tersebut. Di mana akan terjadi peralihan kepemimpinan nasional. Kita akan bisa saksikan bibit baru pemimpin nasional hasil persemain era reformasi," katanya.

Menurutnya, pengusungan calon presiden dari Golkar dinilai terlalu dini. "Masih terlalu dini bagi Parti Golkar untuk mengelus-elus siapa capres yang akan diusung Partai Golkar," kata Bejo.

Menurut dia, peta politik hingga tahun 2014 masih samar-samar sehingga sangat sulit menentukan langkah lanjutan.

"Kita belum belum tahu konfigurasi parpol pemenang pemilu legislatif 2014 nanti. Jadi masih banyak alternatif yang mungkin bisa dipilih Partai Golkar, di mana alternatif tersebut didasarkan pada hasil pemilu legislatif 2014 nanti," ujar Bejo.

Ia juga menyesalkan adanya elit Golkar yang mewacanakan capres dan telah menyatakan ada beberapa tokoh Golkar yang akan disurvei.

Partai Golkar telah menyiapkan lima nama untuk dicalonkan sebagai calon presiden. Kelima nama itu adalah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Pertimbangan PG Akbar Tanjung, Wakil Ketua Umum PG Agung Laksono, dan Wakil Ketua Umum PG Fadel Muhammad.
(zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011