Salam al-Faraj, yang juga dikenal dengan nama Zayd al-Qasimi, menyerahkan diri kepada pihak berwenang di Riyadh, ibu kota Arab Saudi, kata surat kabar itu dalam laporan Kamis.
Dia dianggap sebagai teroris paling berbahaya kedua dalam daftar Arab Saudi dari 47 warga Saudi yang dituduh memiliki hubungan dengan jaringan Al Qaida, kata surat kabar tersebut.
Arab Saudi pada Januari menerbitkan daftar 47 nama yang paling dicari di negara itu, dan dianggap buronan Al Qaida yang tinggal di luar negeri.
Empat puluh lima lainnya masih diyakini bersembunyi di Yaman, Pakistan, Afghanistan dan Irak.
Satu pengadilan Arab Saudi pada awal Agustus memulai pemeriksaan pengadilan atas "Wanita Al Qaida", wanita pertama di kerajaan itu yang dituduh terlibat dalam aktivitas teroris, kata media setempat.
"Pengadilan kriminal khusus itu memulai pemeriksaan Ahad atas seorang wanita yang dituduh masuk Al Qaida, melindungi orang-orang yang dicari dan merekrut anggota jaringan teroris Al Qaida," kata surat kabar Al-Madina.
Wanita itu, yang tidak dikenali, juga dituduh "membiayai teror dan memiliki senjata yang digunakannya dalam kejahatan teroris", kata harian itu.
Atas permintaan keluarga wanita tersebut, pengadilan itu akan berlangsung secara pribadi dan tanpa kehadiran media, harian tersebut menambahkan.
Harian lain setempat, Okaz, mengatakan wanita itu, yang hanya diidentifikasi sebagai "Wanita Al Qaida", berusia 45 tahun dan ditangkap tahun lalu di Buraidah, ibu kota provinsi Qassim.
Pada Juni 2010, Saeed shl-Shihri, pemimpin terkemuka Al Qaida Saudi di Yaman, minta para pendukungnya di Arab Saudi untuk menculik orang Kristen dan puteri-puteri Arab Saudi guna mendesak pembebasan seorang militan wanita yang diserang di bagian utara Riyadh dimana ia dikenali sebagai Heila al-Qsayer.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011
negeri bar bar yang berjubah, munafiq.