Orang yang memiliki komorbid, dan anak-anak harus dipercepat dan diperluas

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah risiko kematian akibat COVID-19.

"Caranya mengurangi fatalitas yaitu vaksin cepat-cepat," ujar Menkes Budi dalam konferensi pers terkait hasil Ratas PPKM yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Maka itu ia mengharapkan, semua masyarakat yang belum divaksinasi COVID-19, terutama lanjut usia dan yang mempunyai komorbid (penyakit penyerta) yang terkendali untuk segera mendapatkan vaksinasi lengkap dan penguat (booster).

Ia mengatakan, vaksinasi lengkap dua dosis diperlukan mengingat kasus meninggal akibat COVID-19 saat ini didominasi oleh pasien yang belum divaksinasi atau belum lengkap dua dosis.

Ia mengemukakan, 60 persen kasus kematian akibat COVID-19 dikarenakan belum divaksinasi atau belum divaksinasi lengkap dua dosis. Begitupun yang masuk ICU, 60 persennya juga karena belum vaksinasi atau belum lengkap.

Baca juga: Epidemiolog minta semua pihak tak remehkan varian Omicron

Baca juga: Menkes: Indonesia masih perang lawan COVID-19

"Jadi Bapak-Ibu tolong bantu saudara-saudara kita agar segera divaksinasi," tuturnya.

Saat ini, disampaikan, baru tujuh provinsi yang angka vaksinasi lengkapnya sudah mencapai 70 persen. Dan baru empat provinsi yang vaksinasi untuk lanjut usianya 70 persen, yaitu Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan Kepri (Kepulauan Riau).

Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan pasien yang memiliki komorbiditas dan belum mendapat vaksinasi lengkap adalah korban terbesar dari COVID-19.

"Data Kemenkes pada periode 21 Januari hingga 8 Februari 2022 menunjukkan dari 487 pasien COVID-19 yang meninggal, 66 persen di antaranya belum divaksinasi lengkap," ujarnya.

Ia mengatakan, pemerintah terus berjuang keras untuk mencegah lebih banyak lagi korban yang terjadi, salah satunya dengan mendorong vaksinasi.

"Vaksinasi, terutama bagi lansia, orang yang memiliki komorbid, dan anak-anak harus dipercepat dan diperluas," tegasnya.

Ia menyampaikan, vaksinasi terbukti secara ilmiah mampu mengurangi risiko kesakitan dan kematian akibat terinfeksi COVID-19.

Hingga saat ini, disampaikan, vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia masih memiliki efektivitas yang baik untuk memproduksi antibodi bagi varian COVID-19 apapun, termasuk Omicron.

Baca juga: Menkes: Kerja sama berbagai pihak percepat program vaksinasi booster

Baca juga: Menkes tinjau vaksinasi COVID-19 jemput bola bagi lansia di Bantul

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022