London (ANTARA News) - Manchester City siap untuk keluar dari bayang-bayang tim tetangga mereka Manchester United yang sudah lama mengungkung mereka, saat Liga Utama Inggris mulai bergulir minggu depan.

City terakhir kali menikmati gelar juara Liga Inggris pada 1968, yaitu saat yang sama ketika Manchester United untuk pertama kalinya tampil sebagai juara Eropa.

United kemudian mengoleksi 12 gelar juara liga yang semuanya saat dibawah pelatih Alex Ferguson.

City, yang oleh Ferguson pernah diejek sebagai "tetangga yang suka ribut", mulai menebar ancaman dan klub asuhan pelatih Roberto Mancini itu, bersama runner-up Chelsea, menjadi ancaman utama Ferguson untuk mempertahankan gelar juara.

"Kami mengharapkan tantangan dari kedua tim itu," kata Ferguson seperti yang dikutip oleh Inside United.

Bersama Mancini, City mulai memperlihatkan perkembangan pesat ketika berhasil menembus peringkat tiga besar pada kompetisi lalu, membuat mereka berhak tampil di kompetisi Liga Champions.

City pun mulai menjadi incaran pemain-pemain terbaik dunia karena berani membayar mahal untuk memboyong pemain ke Eastlands.

Salah satu contoh pemain tersebut adalah penyerang tim nasional Argentina, Sergio Aguero.

Kepindahannya dari Atletico Madrid ditandai dengan sebuah kontrak yang cukup spektakuler dan belum terjadi sebelumnya dalam sejarah klub itu.

Sementara itu Chelsea, salah satu saingan berat MU selain City, akan mengawali era baru dibawah pelatih asal Portugal Andre Villas-Boas.

Villas-Boas akan menduduki "kursi pelatih paling panas" di Inggris mengingat pemilik klub Chelsea Roman Abramovich tidak segan-segan memecat pelatih jika gagal meraih trofi juara.

Salah satu tantangan yang harus dihadapi pelatih berusia 33 tahun itu adalah bagaimana meramu tim dengan pemain yang rata-rata sudah tua. Untuk mengatasi hal tersebut, Chelsea saat ini masih memburu Luka Modric, pemain tengah asal Tottenham Hotspur.

Villas-Boas juga perlu memecahkan kebuntuan yang dialami oleh penyerang asal Spanyol Fernando Torres, yang sejak direkrut Chelsea dari Liverpool dengan rekor transfer 82 juta dolar AS pada Januari lalu, ternyata masih mandul karena hanya mampu menyumbang satu gol.

"Andre adalah pelatih modern. Satu hal yang membuat saya terkesan, ia memahampi para pemain. Ia benar-benar mengesankan dan semua orang akhirnya memahami bagaimana kami harus bermain," kata kapten John Terry.

Tantangan Arsenal

Arsenal yang musim lalu bercokol di peringkat keempat dan berpotensi sebagai ancaman di Liga Champions, berusaha keras untuk mempertahankan Cesc Fabregas dan Samir Nasri setelah sayap kiri Gael Clichy memilih hengkang ke Manchester City.

Namun diantara tim-tim yang diperkirakan akan mendatangkan ancaman bagi Manchester, Liverpool adalah tim yang paling progresif setelah berusaha untuk mengembalikan kejayaan yang sempat luntur dan bertekad untuk merebut gelar juara untuk pertama kalinya sejak 1990.

Rasa optimistis pelatih Kenny Dalglish kembali Stadion Anfield sejak pertengahan musim kompetisi lalu, semakin diperkuat dengan direkrutnya pemain sayap tim nasional Inggris Steward Downing dari Aston Villa, pengatur serangan Charlie Adam dari Blackpool, serta Jordan Henderson dari Sunderland.

"Rekruitmen pemain itu setidaknya memberikan harapan kepada para pendukung sehinga mereka bisa kembali tersenyum," kata Dalglish.

"Di seluruh kota, Anda bisa melihat bahwa banyak faktor positif yang mengelilingi kami. Sekarang kami siap ke lapangan untuk memenangi pertandingan," katanya.

Alex Ferguson menyatakan keyakinannya bahwa para pesaing mereka bisa akan bertambah kuat sebelum jendela transfer pemain ditutup pada akhir Agustus ini.

"Saya perkirakan masih banyak tim yang akan membeli pemain, terutama tim seperti Arsenal. Saya kira mereka telah membeli banyak pemain," kata Ferguson.

"Liverpool juga telah membeli banyak pemain, tapi yang paling penting, kami harus melihat pada diri sendiri. Kami adalah tim berpengalaman dan memiliki pemain yang sudah banyak pengalaman di semua kompetisi," katanya.

Yang menarik disimak pada kompetisi tahun ini adalah kehadiran pendatang baru Swansea City, yang kembali ke kompetisi kasta tertinggi di Inggris tersebut untuk pertama kali sejak 1983.

Tapi Swansea harus mampu melakukan transisi dengan cepat jika tidak ingin mengikuti nasib yang dialami Burnsley dan Blackpool, yang promosi melalui playoff, tapi kemudian hanya bertahan satu musim kompetisi.

Menjadi pertanyaan besar adalah, apakah belanja besar-besaran yang dilakukan oleh Manchester City untuk membeli pemain, setimpal dengan hasil yang nanti akan mereka raih di Liga Utama Inggris.

Semua mata akan memandang ke Stadion Wembley, Minggu (7/8) ketika Manchester United dan Manchester City, juara Piala FA, akan bertemu di Community Shield, yaitu pertandingan yang secara tradisional dijadikan sebagai pembuka musim kompetisi.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011