Jangan pernah meninggalkan pengobatan tradisional namun bagaimana pemerintah melalui dinas kesehatan dapat bermitra menjalin kerja sama seperti halnya dukun beranak untuk bersama-sama dibina dan bermitra dengan bidan.
Sungai Raya, Kalbar (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya mengharapkan pemerintah desa bisa memiliki inisiatif untuk menumbuhkan semangat masyarakat memanfaatkan perkarangan rumah sebagai media tanam tumbuhan obat-obatan dan sayuran untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Untuk meningkatkan taraf hidup dan kesehatan, masyarakat dapat memanfaatkan perkarangan rumah dengan ditamani sayur mayur yang banyak mengandung gizi masyarakat akan dapat memanfaatkan perkarangannya dan dapat menikmati hasilnya yang merupakan satu diantara menjaga kesehatan," kata Wakil Bupati Kubu Raya Andreas Muhrotien, di Sungai Raya, Jumat.
Andreas mengingatkan agar masyarakat jangan pernah melupakan pengobatan tradisional seperti daun-daunan dan lain sebagainya yang sangat bermanfaat. Sehingga masyarakat maupun tenaga perawat dapat menjalin sebagai mitra pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat.
"Jangan pernah meninggalkan pengobatan tradisional namun bagaimana pemerintah melalui dinas kesehatan dapat bermitra menjalin kerja sama seperti halnya dukun beranak untuk bersama-sama dibina dan bermitra dengan bidan," kata Andreas.
Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat seperti tingkat kecamatan, desa, dan organisasi kepemudaan di dalam Pokja diharapkan dapat memberikan peran terhadap kesehatan masyarakat dan mengetahui permasalahan kesehatan di lingkungan desa.
"Setiap desa di Kubu Raya sudah memiliki kelompok kerja desa siaga yang diharapkan dapat mendorong semua masyarakat untuk semakin mengerti tentang kesehatan sendiri dan bisa berprilaku hidup sehat dan bersih," tuturnya.
Dia menjelaskan, dalam menjalankan tugasnya, Pokja yang telah dibentuk akan merencanakan dan mengakomodir di mana ada permasalahan kesehatan di setiap desa.
Sedangkan tujuan lain dibentuknya Pokja itu dalam rangka menurunkan atau mengurangi angka kematian ibu melahirkan, angka kematian bayi balita dan meningkatakan umur harapan hidup dan mengentaskan kemiskinan.
Pokja Desa Siaga itu terdiri atas beberapa unsur dan lintas sektor diantaranya Bappeda, pemerintahan desa, camat, Puskesmas termasuk komite kesehatan desa, LSM serta perguruan tinggi.
"Saat ini sudah ada 86 Pokja desa, Bagaimana diharapkan dapat membantu menjadi satuan kerja yang mengetahui perrmasalahan didesa seperti apabila ada ibu yang hamil risiko tinggi dan ini merupakan tugas Pokja bagaimana penanganan dan perannya untuk membantu," kata Andreas.
Dengan adanya pokja desa siaga, Andreas berharap bisa meningkatkan kerja sama dengan pemerintah desa khususnya dalam menciptakan berbagai terobosan terbaru di dunia kesehatan.
Karena menurutnya, kesehatan tidak harus dengan medis saja seperti pil dan suntik. Namun bagaimana menyiapkan manusia sehat dengan mengedepankan lingkungan yang bersih dan asri.
(ANT-171)(Y008)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011