Seluruh pasangan yang ikut dalam Pilkada ini adalah putra-putra terbaik Maybrat yang nantinya dipercayakan rakyat untuk membangun Maybrat menjadi daerah yang lebih baik. Intinya berjalan dengan hati tulus, yang memilih bukan KPU tapi rakyat...

Sorong (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum daerah Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat, meminta jaminan keamanan untuk bisa berkantor di Kmurkek, ibu kota kabupaten tersebut.

Pernyataan ini disampaikan Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah Maybrat, Terry Isir, di Sorong, Jumat, menanggapi desakan publik agar KPUD segera berkantor di Kmurkek.

Meningkatnya eskalasi politik dan keamanan selama proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) Maybrat, mengakibatkan, lembaga penyelenggara pilkada itu memilih berkantor di Teminabuan, ibu kota Kabupaten Sorong Selatan.

"Jika pihak kemanan menjamin situasi di Kmurkek aman dan terkendali, maka KPU siap lakukan tahapan Pilbup di ibu kota kabupaten," kata Sekertaris KPU Kabupaten Maybrat, Terry Isir.

Pengalaman buruk sebelumnya, kata dia, sempat terjadi penyerangan disertai pembakaran kantor KPU dan pembacokan ketua beserta anggota KPU. Sebagai penyelenggara pilkada, KPU membutuhkan tempat yang aman dan tenang untuk menyelesaikan tugas dan tahapan pelaksanaan pilkada yang hampir rampung itu.

"Kejadian sebelumnya sangat jelas, bahwa jaminan kemanan bagi KPU sangat minim, sehingga jika aparat kemanan masih mempertimbangkan keamanan di sana, maka KPU juga tidak bisa bekerja dengan tenang," tandas Terry.

Dia manambahkan, kesepatakan kantor KPU bertempat di Teminabuan bukan kehendak KPU melainkan kesepatakan empat pasang kandidat yang tertuang dalam kesepatakan bersama di Makodim 1704/Sorong, Juli lalu.

Ia menegaskan, keberadaan kantor KPU pada dasarnya bukan persoalan prinsip. Yang terpenting, tahapan Pilbub berjalan sesuai aturan.

KPU mengimbau semua pasangan kandidat mengutamakan persaingan sehat, agar mendapat kepercayakan dari masyarakat untuk memimpin Kabupaten Maybrat berdiri sama tinggidengan kabupaten lain di wilayah Papua Barat bahkan seluruh Indonesia.

"Tahapan ini sudah berjalan, yang diperlukan saat ini bukan mempersoalkan keberadaan kantor KPU, tapi bagaimana semua pasangan kandidat bermain cantik dan manis, agar dapat mengambil hati rakyat, untuk menjadi pemimpin di Kabupaten Maybrat lima tahun ke depan," jelas Terry.

KPU juga mengimbau para kandidat dan tim sukses masing-masing, untuk tidak melakukan intimidasi dan memberikan pembelajaran politik kepada pendukung dengan baik tanpa ada provokasi yang menjurus pada tindakan anarkis.

"Seluruh pasangan yang ikut dalam Pilkada ini adalah putra-putra terbaik Maybrat yang nantinya dipercayakan rakyat untuk membangun Maybrat menjadi daerah yang lebih baik. Intinya berjalan dengan hati tulus, yang memilih bukan KPU tapi rakyat, mereka yang menilai siapa dari empat calon yang layak pemimpin dan membangun Maybrat ," jelasnya.

Perpindahan tempat kerja KPU Kabupaten Maybrat di Teminabuan, Kabupatan Sorong Selatan merupakan kali ke-tiga. Awalnya Kantor KPU Maybrat bertempat di Ibu Kota Kabupaten Maybrat di Kmurkek, namun kantor tersebut dibakar massa.

Untuk jaminan keamanan, KPU Maybrat berkantor di Ayamaru, namun akhirnya dipindahkan kembali karena banyaknya protes dari berbagai kalangan. Perpindahan kembali ke ibu kota kabupaten, Kmurkek kemudian menimbulkan petaka, berupa tindakan kriminal pembacokan Ketua KPU Maybrat, awal Juli silam.

(ANT-303)(K006)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011