Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui adanya ketidaksempurnaan dan catatan-catatan dalam pelayanan telemedisin bagi masyarakat.
"Ada pertanyaan, ada catatan-catatan ketidaksempurnaan di telemedisin, iya," kata Budi Gunadi dalam konferensi pers virtual seusai rapat terbatas dengan Presiden di Jakarta, Senin.
Budi menyebutkan dari total 358.000 pasien yang sudah mendapat layanan telemedisin, terdapat 100.000 pasien yang sudah mendapatkan obat.
Dalam pelaksanaannya, kata dia, layanan telemedisin memang memiliki sejumlah kekurangan. Namun, Kementerian Kesehatan telah menyediakan jalur untuk melakukan pengaduan.
"Memang ada kekurangannya. Kalau untuk kekurangan saya bisa kasih beberapa komplain jalur, pertama bisa komplain ke 119 extention 9, atau ke 1500567, atau email ke kontak@kemkes.go.id, jadi kami welcome komplain, untuk selalu memperbaiki layanan kami," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Menkes juga menyampaikan bahwa jumlah kematian akibat COVID-19 yang tercatat sebesar 111 orang saat ini, diperkirakan merupakan puncak kasus kematian dari varian Omicron.
"Jadi, untuk kematian 111, biasanya kematian itu lagging, ya. Dua minggu setelah puncak kasus, di puncak kematian tercapai," ujar Menkes.
Menurut dia, bisa saja terjadi kenaikan angka kematian. Namun, dia meyakini jumlahnya tidak akan sampai 500 orang, atau 1.000 jiwa atau bahkan mencapai seperti puncak kasus kematian akibat varian Delta yang mencapai 2.069 jiwa.
Baca juga: 5,54 juta jiwa penduduk Indonesia telah mendapat vaksin penguat
Baca juga: Menkes: Tak ada tes PCR 100 persen sempurna
Baca juga: Menkes sebut tingkat keterisian RS oleh pasien COVID-19 masih rendah
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022