Kami hanya ingin mengklarifikasi permasalahan internal tersebut tidak mengintervensi, karena permasalahan internal partai tersebut yang menyebabkan terjadi bentrok di Ilaga, Kabupaten Puncak.

Jayapura (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi Papua, Beny Sweny, mengatakan pihaknya akan segera menyurati pengurus partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) setempat guna mengklarifikasi permasalahan internal terkait dualisme DPC Gerindra Kabupaten Puncak.

"Kami akan menyurati pengurus Gerindra terkait masalah internal di tubuh DPC Gerindra Kabupaten Puncak," katanya di Jayapura, Papua, Jumat.

Menurutnya, dengan menyurati pengurus parpol yang didirikan oleh anak mantu mantan almarhum presiden Suharto, Prabowo Subianto, pihaknya bisa mendapatkan keterangan yang lebih benar, terutama adanya dualisme dukungan DPC Gerindra Kabupaten Puncak yang berakhir bentrok massal yang mengakibatkan jatuh puluhan korban.

"Kami hanya ingin mengklarifikasi permasalahan internal tersebut tidak mengintervensi, karena permasalahan internal partai tersebut yang menyebabkan terjadi bentrok di Ilaga, Kabupaten Puncak," katanya.

Selain itu, Sweny juga katakan pihaknya setelah adakan pertemuan dengan KPU Puncak pada dua hari terakhir dan diputuskan Pilkada di Kabupaten pemekaran dari Puncak Jaya akan ditunda, tetapi proses pendaftaran akan diperpanjang asalkan permasalahan internal tersebut terselesaikan.

"Kami telah sepakat Pilkada di Kabupaten Puncak ditunda, terkait berapa lama penundaan tersebut nanti KPU Puncak akan membahasnya serta akan menyurati Mendagri, Gubernur Papua dan DPR Papua guna pemberitahuan. Dan untuk pendaftaran akan bakal calon bupati Puncak akan diperpanjang tentunya setelah permasalahan yang menyebabkan bentrok terjadi terselesaikan dengan baik," katanya menegaskan penundaan tersebut menunggu peristiwa dan permasalahan dua kubu massa tersebut selesai.

Sementara itu, divisi sosialisasi KPU Kabupaten Puncak, Yorim Tabuni, mengatakan muasal terjadinya bentrok tersebut karena adanya dualisme dukungan dari partai Gerindra, yang mana pasangan Elvis Tabuni - Heri Dosinaen mendapatkan rekomendasi dari DPC Gerindra Puncak, sedangkan pasangan Simon Alom - Yosian Tenbak mendapat rekomendasi dari Gerindra, DPP Pusat dan Provinsi Papua.

"Kami telah menyurati kepada Simon Alom dan Elvis Tabuni agar dualisme pendukung diselesaikan dulu. Tapi hal ini tidak diindahkan sehingga berakhir bentrok. Dan ini sebenarnya berasal dari permasalahan internal partai pengusung bakal calon, dan seharusnya kedua pihak yang bertikai juga bisa menyelesaikan permasalahan ini secara internal," katanya menegaskan bahwa KPU Puncak tetap bersikap netral.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada Sabtu (30/7) hingga Minggu (31/7) telah terjadi bentrokan antara dua massa pendukung bakal calon Bupati Puncak yang mengakibatkan 19 orang tewas dan sejumlah rumah, honai (rumah adat) dan mobil hangus terbakar.

(ANT-185).

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011