Pandemi justru membawa sudut pandang yang berbeda karena kecepatan adopsi transaksi digital meledak dalam dua tahun terakhir.

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pandemi COVID-19 membawa dampak terhadap meledaknya kecepatan adopsi teknologi digital dalam bertransaksi sepanjang dua tahun terakhir.

“Pandemi justru membawa sudut pandang yang berbeda karena kecepatan adopsi transaksi digital meledak dalam dua tahun terakhir,” katanya dalam acara G20 terkait Digital Payment Innovation of Banking di Jakarta, Senin.

Kartika mengatakan adopsi teknologi digital sebenarnya telah masif terjadi sejak 2015 sampai 2019 namun berlangsung semakin cepat dalam skala menengah yang kemudian dalam dua tahun terakhir telah meledak.

Baca juga: Kominfo kembangkan identitas digital untuk transaksi elektronik aman

Ia menuturkan hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi perbankan untuk mampu tetap menjadi key player dalam industri.

Oleh sebab itu, tantangan bagi perbankan saat ini yaitu meninggalkan model bisnis lama dan beralih menuju bisnis yang maksimal dalam mengadopsi teknologi digital.

Sebagai contoh, perbankan harus melihat bagaimana fungsi dan potensi mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) ke depan, apa kah mesin ATM masih relevan di masa depan dan bagaimana strategi menghadapi risikonya.

“Jadi itu akan tetap menjadi keunggulan kompetitif. Atau apa kah ini menjadi komoditas?,” ujarnya.

Baca juga: Keuangan digital solusi di tengah pandemi

Ia menjelaskan lima tahun yang lalu masyarakat memiliki tiga cara pembayaran yakni transfer langsung, kartu debit, atau kartu kredit namun saat ini telah bergeser sistem pembayaran digital.

Masyarakat sekarang akan memilih cara pembayaran yang lebih mudah, cepat, dan menguntungkan sehingga perbankan harus mulai mengadopsi digital ke dalam bisnis mereka secara masif.

“Pelanggan sekarang sebenarnya yang paling diuntungkan dari perubahan karena pelanggan memiliki banyak cara pembayaran yang berbeda,” jelasnya.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022