"Peringatan ini saya anggap memiliki arti dan makna yang sangat dalam, tidak hanya bagi umat Islam, tapi juga bagi kehidupan seluruh rakyat Indonesia," kata Presiden.
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau agar setiap umat beragama menghindari berita, tuduhan tanpa bukti, serta prasangka negatif yang bisa merusak sendi-sendi kebenaran. Imbauan tersebut disampaikan Presiden dalam kata sambutannya pada acara peringatan Malam Tahun Baru Islam 1 Muharram 1427 Hijriah di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Senin malam. "Para pemimpin dan tokoh harus dapat mempertanggungjawabkan semua yang diucapkannya di depan rakyat, terlebih di hadapan Allah. Berita, tuduhan dan prasangka negatif yang tidak didukung fakta dan bukti, sudah merusak keadilan, menghancurkan sendi-sendiri kebenaran dan menyesatkan rakyat yang sama-sama kita cintai," kata Presiden. Kepala Negara juga mengingatkan segenap umat agar menjauhkan diri dari penyakit ria, yaitu keinginan untuk mendapat sanjungan dan pujian dari sesama, kata Presiden. "Ingin populer, mendapatkan simpati dan dukungan dengan cara tidak terpuji seperti itu, mencerminkan akhlak dan perilaku yang jauh dari nilai ke-Islaman sejati," katanya. Lebih jauh Presiden mengajak umat Islam untuk memahami dan memaknai peristiwa hijrah sebagai teladan dalam membangun bangsa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. "Peringatan ini saya anggap memiliki arti dan makna yang sangat dalam, tidak hanya bagi umat Islam, tapi juga bagi kehidupan seluruh rakyat Indonesia," katanya. Peringatan Tahun Baru Islam ini, menurut Presiden, diselenggarakan di saat bangsa Indonesia menghadapi tantangan di berbagai bidang, seperti kesejahteraan rakyat, ekonomi dan penegakan hukum. Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan, ia meminta semua pihak agar melakukan perubahan secara sungguh-sungguh untuk membangun pemerintah yang baik, bebas dari bentuk korupsi dan penyalahgunaan jabatan. "Memenuhi rasa keadilan, mendahulukan kepentingan rakyat, memberantas KKN merupakan prioritas utama," katanya. Dalam bagian lain sambutannya, Presiden juga menyinggung tentang pelajaran yang bisa diambil dari hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Medinah. Ia mengatakan, hijrahnya Rasul itu telah membawa perubahan yang besar bagi umat manusia, yakni terjadinya perpindahan kehidupan dari jahiliyah ke madaniah (penuh perabadan-red.). "Dari Madinahlah kita mengenal persamaan hukum yang dipraktikkan secara bermartabat. Masih banyak pelajaran berharga yang dapat dipetik dari Rasulullah," katanya. Sebelumnya, Ketua Panitia Eko Patrio, dalam sambutannya mengatakan bahwa peringatan malam Tahun Baru Islam ini berawal dari keprihatian karena acara ini sering terlewat begitu saja, sedangkan peringatan hari besar Islam lainnya begitu semarak. Dalam acara yang dihadiri sejumlah duta besar negara sahabat tersebut, juga ditampilkan tiga da`i kondang, yaitu Jeffry Al Buqori, Safi`i Antonio, dan raja dangdut H. Rhoma Irama. Penyanyi Cici Paramida dan bintang sinetron Marshanda juga menghibur para hadirin dengan lagu-lagu bernuansa Islami.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006