Black & Veatch buka peta jalan dekarbonisasi transisi energi

Singapura (ANTARA/Business Wire)- Peta jalan dekarbonisasi yang jelas dan ambisius akan membantu Asia mencapai transisi energi yang adil, namun lebih dari 50 persen responden industri di Laporan Asia Electric 2022 Black & Veatch tidak memiliki rencana tersebut.

Karena solusi energi pembangkit, transmisi dan distribusi yang lebih terintegrasi akan diperlukan untuk mendukung komitmen nol bersih Asia, perencanaan dekarbonisasi strategis dan pemetaan jalan akan memfasilitasi evaluasi teknologi yang ada dan yang muncul serta mengarahkan pengambilan keputusan selama rentang waktu lima, sepuluh, dan dua puluh tahun lebih.

Masa depan energi akan mencakup pemanfaatan sumber daya alam seperti tenaga surya dan angin, sumber daya air, biofuel baru, kimia baterai dan infrastruktur pengisian kendaraan terintegrasi. Hidrogen hijau muncul sebagai bahan bakar alternatif masa depan, mengingat potensinya dalam mendekarbonisasi pembangkit listrik dan transportasi, memanaskan bangunan domestik dan komersial, dan mendukung bahan baku industri dan proses industri yang sulit dikurangi.

“Sebagai penyedia infrastruktur layanan lengkap global dengan keahlian teknis dan komersial, Black & Veatch bekerja sama dengan klien di seluruh industri dan wilayah untuk mengidentifikasi jalur berkelanjutan yang menyeimbangkan kebutuhan untuk mengadopsi solusi dekarbonisasi dengan mempertahankan keunggulan kompetitif dan mendukung pertumbuhan ekonomi."

“Untuk memenuhi beragam kebutuhan energi di negara maju dan berkembang Asia, pemangku kepentingan utama akan memerlukan program pemetaan jalan yang berbeda, dan dukungan implementasi terkait, untuk memindahkan inisiatif dari tahap perencanaan ke pelaksanaan dalam upaya mencapai tujuan transisi energi yang adil dan adil,” kata direktur pelaksana, APAC, Black & Veatch Global Advisory, Yatin Premchand.

Pemangku kepentingan utama termasuk pemerintah, pemodal, utilitas, perusahaan energi, penyedia transportasi dan logistik, dan konsumen energi besar.

Premchand akan membahas strategi utama lainnya untuk transisi energi yang adil di Asia pada Pekan Keberlanjutan Asia dari Economist Impact pada 14 Februari selama diskusi panel, “Tenaga listrik terdisrupsi: Transisi energi yang adil di Asia.”

• U.S. Trade and Development Agency (USTDA) telah memberikan hibah kepada SCG International Thailand untuk mempelajari jalur terbaik guna mempercepat adopsi kendaraan listrik (EV) di ratusan lokasi di seluruh portofolio bisnis SCG, termasuk semen. Black & Veatch akan menyediakan peta jalan strategis untuk dekarbonisasi armada transportasi SCG.

• Menurut Laporan Keberlanjutan, Penetapan Sasaran, dan Pengukuran Perusahaan 2021 Black & Veatch, lebih dari 80 persen perusahaan yang disurvei dengan pendapatan lebih dari 250 juta dolar AS telah menetapkan sasaran dekarbonisasi, namun 25 persen telah menetapkan sasaran pada tingkat sedemikian rupa sehingga mereka tidak yakin bagaimana caranya mereka akan bertemu dengan mereka.

Black & Veatch adalah perusahaan teknik, pengadaan, konsultasi, dan konstruksi global yang 100 persen dimiliki oleh karyawan dengan rekam jejak inovasi lebih dari 100 tahun dalam infrastruktur berkelanjutan. Sejak tahun 1915, kami telah membantu klien kami meningkatkan kehidupan orang-orang di seluruh dunia dengan mengatasi ketahanan dan keandalan aset infrastruktur terpenting kami. Pendapatan kami pada tahun 2020 melebihi 3,0 miliar dolar AS. Ikuti kami di www.bv.com dan di media sosial.

Baca versi aslinya di businesswire.com: https://www.businesswire.com/news/home/20220207006003/en/

EMILY CHIA | +65 6335 6623 P | +65 9875 8907 M | Chialp@bv.com

HOTLINE MEDIA 24 JAM | +1 855-999-5991

Sumber: Black & Veatch