Kunduz, Afghanistan (ANTARA News) - Serangan bom menewaskan seorang agen intelijen Afghanistan dan melukai tiga gadis di utara negara itu pada Kamis, sementara itu Taliban mengaku bertanggung jawab, kata juru bicara provinsi.
Payenda Mohammad, pejabat junior Direktorat Keamanan Nasional (NDS) Afghanistan cabang Kunduz, tewas ketika ledakan menghancurkan mobilnya di dekat rumahnya, kata Mahboobullah Sayedi, juru bicara provinsi kepada AFP.
Tiga gadis belia itu juga terluka, katanya menambahkan.
Taliban mengatakan dalam sebuah pesan teks, bahwa pemboman itu ditujukan pada para pejabat keamanan senior.
Milisi, yang telah bertempur hampir 10 tahun sejak serangan yang dipimpin AS pada 2001 menggulingkannya dari kekuasaan, telah meningkatkan pembunuhan yang ditargetkan.
Bulan lalu, saudara tiri yang kuat Presiden Hamid Karzai, Ahmed Wali Karzai, dibunuh di provinsi selatan Kandahar.
Wali kota Kandahar, Ghulam Haidar Hameedi, dan Jan Mohammad Khan, seorang senior penasihat presiden, juga dibunuh pada Juli.
Pasukan internasional telah mulai menarik diri dari Afghanistan menjelang batas waktu 2014 bagi semua prajurit tempur asing untuk ditarik kembali.
Namun ada kekhawatiran tentang kemampuan pasukan keamanan Afghanistan untuk melindungi negara mereka melawan pemberontakan yang dipimpin Taliban.
Bagian utara Afghanistan secara tradisional lebih aman dibandingkan dengan wilayah selatan dan timur, Tetapi serangkaian episode kekerasan telah menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas di daerah itu.
Pada Selasa, tiga penjaga keamanan tewas di Kunduz setelah pembom bunuh diri menyerang kantor sebuah perusahaan keamanan yang akan digunakan untuk menjadi wisma tamu Jerman.
Dan pada Mei, komandan polisi berpengaruh Afghanistan utara di provinsi Takhar, yang berbatasan Kunduz, juga tewas, demikian dilaporkan AFP.
(SYS/H-AK/A023)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011