Jakarta (ANTARA News) - PT Freeport Indonesia telah membayarkan kepada Pemerintah Indonesia sebesar 692 juta dolar AS atau sekitar Rp5,9 triliun yang terdiri dari pajak penghasilan badan, pajak penghasilan karyawan, pajak daerah dan royalti.
Siaran pers PT Freeport Indonesia di Jakarta Kamis menyebutkan, pajak penghasilan badan sebesar 594 juta dolar AS, pajak penghasilan karyawan, pajak daerah dan pajak-pajak lainnya mencapai 48 juta dolar AS dan royalti sebesar 50 juta dolar AS.
Dengan pembayaran triwulan kedua, maka total kewajiban pembayaran Freeport Indonesia selama semester pertama 2011 sebesar 1,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp11,7 triliun.
Total kewajiban keuangan sesuai dengan ketentuan yang mengacu pada kontrak karya 1991 yang telah dibayarkan Freeport Indonesia sejak 1992 sampai Juni 2011 sebesar 12,8 miliar dolar.
Jumlah itu terdiri dari pembayaran pajak penghasilan badan sebesar 7,9 miliar dolar, pajak penghasilan karyawa, pajak daerah, serta pajak-pajak lainnya sebesar 2,4 miliar dolar, royalti 1,3 miliar dolar dan dividen sebesar 1,2 miliar dolar.
Freeport Indonesia juga memberikan kontribusi tidak langsung bagi Indonesia termasuk investasi infrastruktur di Papua seperti kota, instalasi pembangkit listrik, bandara udara dan pelabuhan, jalan, jembatan, sarana pembuangan limbah dan sistem komunikasi modern.
Infrastruktur sosial yang disediakan oleh perusahaan termasuk sekolah, asrama, rumah sakit dan klinik, tempat ibadah, sarana rekreasi dan pengembangan usaha kecil dan menengah.
Freeport juga telah melakukan investasi senilai 7,2 miliar dolar pada berbagai proyek.
Sampai 2010, jumlah karyawan Freeport dan perusahaan kontraktornya mencapai 22.000 orang dan sekitar 30 persen adalah pekerja asli dari Papua, sedangkan dua persen tenaga asing.
Pada 2003 perusahaan tambang itu mendirikan Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) sebagai pusat pelatihan tenaga terampil yang sudah meluluskan lebih dari 1.500 siswa magang untuk bekerja di Freeport Indonesia dan perusahaan kontraktor.
Sepanjang 2010 perusahaan itu telah menginvestasikan 155 juta dolar dana berbagam program pembangunan berkelanjutan dan sekitar 72,9 juta dolar AS dimanfaatkan untuk pengelolaan lingkungan, sedangkan 112,6 juta dolar untuk pengembangan sosial.
(H-CS/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011