Jayapura (ANTARA News) - Penyerang tim Persidafon Dafonsoro Papua, Patrick Wanggai yang saat ini sedang mengikuti seleksi Timnas U-23 tahap kedua di Batu-Malang, berharap bisa lolos seleksi, agar bisa memperkuat Indonesia di ajang SEA Games 11-22 November mendatang di Jakarta dan Palembang.
"Harapan saya tentu bisa lolos seleksi dan memperkuat timnas, karena semua pemain tentu punya harapan seperti itu. Namun tentunya itu harus dengan kerja keras saat seleksi karena banyak pemain lain yang juga berkualitas," katanya, saat dihubungi Kamis.
Demi mewujudkan harapan itu, Patrick Wanggai katakan akan mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya saat seleksi, apalagi selama karir sepak bola profesionalnya baru kali ini dirinya mendapat kesempatan mengikuti seleksi timnas.
"Saya tidak akan menyerah begitu saja. Saja sudah diberi kesempatan untuk megikuti seleksi, jadi tidak akan menyia-nyiakan itu. Saya akan buktikan bisa bersaing dengan pemain lain untuk masuk skuad Timnas U-23," tegasnya.
Dia juga mengakui merupakan suatu kebanggaan bisa mengikuti seleksi timnas, yang artinya hasil kerja keras saya selama ini, ada yang memperhatikan.
"Bermain untuk timnas adalah impian semua pemain, termasuk saya," ujarnya.
Patrick Wanggai sejak, Minggu 31 Juli lalu sudah berada di Malang. Ia terpaksa harus mengikuti seleksi tahap kedua karena terlambat bergabung dengan pemain lain dalam seleksi tahap pertama.
Patrick Wanggai sendiri awalnya mengira namanya sudah tidak masuk dalam daftar pemain yang dipanggil pelatih Timnas U-23, Rahmad Darmawan untuk mengikuti seleksi. Meski sebelumnya namanya dimasukkan mantan pelatih timnas Alfred Riedl dalam daftar pemain seleksi lalu.
"Saat masih Riedl jadi pelatih saya tahu kalau nama saya ada. Namun setelah diganti saya kira pelatih yang baru juga mengganti nama-nama pemain seleksi. Selain itu surat pemanggilan saya terlambat dikirim. Saya baru tahu kalau saya masuk daftar seleksi saat dihubungi pelatih Agus Yuwono beberapa hari lalu," tandas Patrick Wanggai. (KR-MBK)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011