Beruang yang ditangkap dan dijinakkan seringkali dimanfaatkan untuk hiburan di Rusia, yang meliputi Ukraina. Hewan itu dijadikan lambang nasional negeri tersebut.
Praktik itu tampaknya juga telah mempertahankan kemunculan Ukraina dari kekuasaan bekas Uni Sovyet, tapi Zlochevsky mengatakan itu tak manusiawi dan tak bisa diterima hari ini.
"Di televisi, mereka terus menampilkan beruang yang menderita di restoran dan hotel pinggir jalan," kata Zlochevsky sebagaimana dikutip Interfax, yang dipantau ANTARA di Jakarta, Kamis.
"Berapa lama kita kita dapat membiarkan hewan disiksa di restoran tempat tamu yang mabuk membuat beruang minum vodka untuk ditertawakan?" ia mempertanyakan.
Zlochevsky mengatakan kementeriannya sedang membangun tempat yang luas di suaka margasatwa, tempat yang akan menampung sebanyak 80 beruang yang direncanakan dibebaskannya.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011