Bitung (ANTARA News) - Salah satu penumpang dari delapan awak helikopter milik Nyaman Air perusahaan kontraktor pertambangan di PT Nusa Halmahera Mineral (NHM), Maluku Utara, yang jatuh di Gunung Dua Saudara, Bitung, Rabu (3/8), adalah warga Manado bernama Roy Nawawi.
Sumber dari PT NHM yang enggan disebutkan namanya mengatakan Roy Nawawi adalah lulusan Fakultas Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi Manado yang saat ini bekerja di Gosowong, perusahaan pertambangan NHM.
Helikopter jenis PK-FUG milik Nyaman Air perusahaan kontraktor pertambangan di Nusa Halmahera Mineral (NHM), Maluku Utara hilang kontak dan diduga jatuh di daerah Gunung Dua Saudara Bitung.
"Adapun identitas delapan awak tersebut, diantaranya Adrian Aird (departemen maintanance underground), Zainudin Ahmad (departemen IT), Dian Rimba Rudi (departemen explorasi), Roy Nawawi (departemen projeck kencana), yang kesemuanya warga negara Indonesia," ujar sumber tersebut.
Sementara warga negara Australia, diantaranya bernama Barry Tom Limpson (departemen maintanance underground), Roelof Roodth (departemen underground mining), Dion Rennie (departemen underground mining) dan Wilson Yosua (departemen explorasi).
Danlanud Sam Ratulangi, Letkol Joudy Koloay, ketika diwawancarai wartawan membenarkan nama-nama tersebut.
Sebelumnya Kapolres Bitung, AKBP Satake Bayu, mengatakan terkait pencarian helikopter jatuh di area gunung dua saudara, saat ini baik tim SAR juga jajaran Kepolisian dan TNI, telah kembali ke dataran rendah oleh karena cuaca dan kabut tebal.
"Kami harus kembali karena kabut di ketinggian Gunung Dua Saudara, sangat tebal sehingga mengganggu pandangan," ujarnya.
Dia mengatakan informasi letak jatuhnya helikopter tersebut dikatakan Bayu, sudah ada.
"Kami telah mendapatkan informasi dari masyarakat, dimana telah ada sasaran letak jatuhnya pesawat," kata Bayu.
Melalui sumber itu kata Bayu, pihaknya bersama tim SAR akan kembali melakukan upaya perjalanan di area gunung dua saudara.(*)
(ANT-239/A034)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011