Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham dalam negeri didera aksi jual sehingga mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, ditutup tertekan 41,34 poin.
IHSG BEI ditutup melemah 1,99 persen ke posisi 4.136,51. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga turun 7,89 poin atau 1,07 persen ke posisi 732,74 poin.
Analis Milenium Danatama Sekuritas, Ahmad Riyadi, di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa bursa dalam negeri bergerak melemah mengikuti pelemahan pasar global ditengah ketakutan pasar mengenai data ekonomi AS yang lemah dan angka pengeluaran konsumen.
"Koreksi yang terjadi pada bursa global memicu pelaku pasar lokal mengambil posisi ambil untung," kata dia.
Ia menyatakan, bursa saham Asia melemah akibat berkurangnya ekspansi sektor manufaktur global yang membuat investor cemas atas kesehatan ekonomi dunia.
"Meski kongres AS telah menyepakati rencana kenaikan batas utangnya, namun pasar mengkhawatirkan peringkat AS yang mempunyai prospek negatif yang diberikan salah satu lembaga pemeringkat," kata dia.
Ia mengemukakan, pelaku pasar asing yang mencatatkan posisi jual bersih (foreign net sell) senilai Rp539,373 miliar menjadi salah satu katalis pelemahan IHSG BEI.
"Asing cukup banyak melakukan pelepasan saham sehingga IHSG terkoreksi," ujarnya.
Dari keseluruhan saham yang diperdagangkan, sebanyak 63 saham meningkat, 199 saham tertekan, dan 80 saham tidak bergerak harganya.
Frekuensi transaksi perdagangan saham tercatat sebanyak 146.268 kali, dengan volume perdagangan mencapai 5,73 miliar lembar saham senilai Rp5,702 triliun.
Di bursa regional diantaranya, Indeks Hang Seng melemah 428,74 poin (1,91 persen) ke level 21.992,32, Indeks Nikkei-225 turun 207,45 poin (2,11 persen) ke level 9.637,14, dan Indeks Straits Times melemah 43,94 poin (1,38 persen) ke level 3.132,87.
(T.KR-ZMF/R010)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011