Cianjur (ANTARA) - Satpolair Polres Cianjur bersama tim SAR gabungan masih berupaya mencari kapal nelayan KM Putra Cikal 101 asal Ujung Genteng, Sukabumi yang dilaporkan hilang kontak di perairan Karang Potong, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Kepala Satpolair Polres Cianjur AKP Heri saat dihubungi di Cianjur, Sabtu, mengatakan pihaknya bersama tim gabungan dibantu nelayan melakukan pencarian setelah mendapat laporan terkait dengan kapal pencari ikan yang hilang kontak dari Sukabumi.

"Kami juga langsung berkoordinasi dengan relawan dan tim SAR Bandung, untuk melakukan pencarian di wilayah perairan Cianjur selatan. Hingga saat ini, pencarian cukup terkendala karena gelombang tinggi disertai hujan deras, namun upaya pencarian tetap dilakukan," katanya.

Sejak beberapa pekan terakhir, gelombang di sepanjang pantai selatan daerah itu cukup tinggi, sehingga dapat mengancam keselamatan nelayan yang memaksakan diri melaut.

Baca juga: Perahu bocor, tim SAR gabungan cari nelayan Indramayu yang hilang

Pihaknya sejak jauh hari sudah mengimbau nelayan tidak melaut karena masuknya puncak musim hujan.

"Untuk pencarian masih di pinggiran pantai, sambil menyisir dan memantau keberadaan kapal beserta nelayan yang dilaporkan hilang kontak itu. Memasuki hari kedua, kami belum mendapatkan tanda keberadaan kapal dan awaknya itu," kata dia.

Informasi yang dihimpun, kapal dengan nakoda Nanang Nurjaman (35) bersama beberapa awak kapal berlayar dari dermaga tradisional Ujung Genteng, Sukabumi untuk mencari ikan di perairan selatan Cianjur. Selang satu hari kapal bersama awaknya hilang kontak.

"Saat pemilik kapal mencoba menghubungi juru mudi kapal, melalui telepon selulernya hingga hari kedua tidak ada jawaban atau kabar karena pemilik khawatir melihat gelombang yang tinggi setelah kapal berangkat melaut," katanya.

Baca juga: SAR temukan nelayan NTB korban perahu pecah meninggal di Tulungagung
Baca juga: Kapal motor tertabrak kapal tanker, 2 nelayan Aceh Timur hilang
Baca juga: Kapal nelayan Munjungan tersapu ombak, satu nelayan dilaporkan hilang

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022