New York (ANTARA News) - Saham Amerika Serikat menyapu bersih sebagian besar keuntungan mereka untuk 2011 pada Selasa waktu setempat, terjun karena data ekonomi yang buruk membayang-bayangi kesepakatan kongres untuk meningkatkan plafon utang negara dan menghindari "default".
Ini hari kedelapan berturut-turut turun untuk pasar AS, kerugian beruntun terpanjang sejak Oktober 2008, dan tampak indeks Nasdaq dan S&P 500 ditutup di bawah dimana mereka mulai tahun ini, sementara Dow berada di terendah sejak pertengahan Maret, lapor AFP.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 265,87 poin (2,19 persen) menjadi 11.866,77.
S&P 500 yang lebih luas turun 32,89 poin (2,56 persen) menjadi 1.254,05, sementara indeks komposit Nasdaq jatuh 75,37 poin (2,75 persen) menjadi 2.669,24.
Pasar terkesan dengan kesepakatan yang ditandatangani oleh Presiden Barack Obama untuk mengakhiri pertarungan berbulan-bulan tentang kenaikan batas pinjaman AS yang mendorong negara ke tepi default (gagal bayar) yang belum pernah terjadi sebelumnya pada utangnya.
Meskipun ketidakpastian yang diangkat, pedagang fokus pada data yang menunjukkan belanja konsumen AS menurun pada Juni, penurunan pertama dalam hampir dua tahun yang menunjukkan ekonomi mandeg pada pertengahan tahun.
"Data yang lemah meningkatkan kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi, dan diloloskannhya oleh Kongres pagu utang tidak membantu," kata Scott Marcouiller dari Wells Fargo Advisors.
"Beberapa ekonom mengatakan pemotongan pengeluaran pemerintah federal dapat berkontribusi lebih lanjut pada perlambatan dalam ekonomi, dan AS tetap berisiko kehilangan peringkat kredit triple-A," tambahnya.
"Dalam waktu seminggu, opini investor akan benar-benar berubah arah," kata Gregori Volokhine dari Meeschaert Capital Markets.
"Sekarang, kita mulai memiliki orang-orang yang berbicara tentang resesi di paruh kedua tahun," katanya.
Semua 30 saham blue chip Dow jatuh, dengan Boeing turun 2,6 persen, Caterpillar turun 3,5 persen, dan United Technologies turun 3,4 persen.
Ketiganya semua kontraktor pertahanan penting AS, dan bisa menghadapi pembatasan penjualan jangka panjang akibat pemotongan untuk belanja militer di bawah rencana pengurangan defisit untuk menaikkan plafon utang Selasa.
Sprint Nextel kehilangan 6,8 persen, Pfizer, yang mengalahkan ekspektasi analis dengan kenaikan 5,0 persen dalam keuntungan kuartal kedua, kehilangan 4,6 persen; dan saham AS yang diperdagangkan untuk Alcatel-Lucent kehilangan 6,6 persen.
Di Nasdaq, saham News Corp kehilangan 5,0 persen, sementara Comcast menyerah 4,7 persen.
Imbal hasil obligasi turun ke level terendah sepanjang tahun ini. Hasil pada Treasury 10-tahun turun menjadi 2,62 persen dari 2,74 persen akhir Senin, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,92 persen dari 4,07 persen. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011