Jakarta (ANTARA) - Gempa dengan parameter pembaruan magnitudo (M) 5,1 di wilayah Laut Sulawesi, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada Jumat pukul 21.25 WIB, dipicu aktivitas subduksi lempeng Filipina.

Episenter gempa terletak pada koordinat 5,77° LU ; 124,43° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 154 km arah Barat Laut Kepulauan Marore, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada kedalaman 78 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangannya diterima di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Gempa magnitudo 5,2 guncang kawasan Kepulauan Sangihe

Bambang menjelaskan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki pergerakan kombinasi naik dan mendatar (oblique thrust fault).

Berdasarkan analisis hasil pengukuran percepatan tanah dan pemodelan peta guncangan ini menimbulkan guncangan di daerah Kepulauan Marore, Kendahe, dan Kepulauan Sangihe dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," ujar dia.

Baca juga: BMKG: Tes Pramusim MotoGP Mandalika dipredIksi hujan ringan sedang
Baca juga: BMKG ingatkan waspada potensi hujan lebat di sejumlah daerah

Hingga pukul 21.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).

Bambang mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia meminta warga agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah, katanya.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022