Obama telah marah pada PM Israel Benjamin Netanyahu yang condong ke kanan pada Mei lalu ketika pemimpin AS itu minta dalam satu pidato negara Palestina berdasarkan pada perbatasan yang berlaku sebelum Perang Enam Hari 1967 dengan tukar-menukar tanah, lapor AFP.
Tapi radio publik Israel mengatakan Senin malam bahwa Netanyahu telah memutuskan untuk berunding sesuai dengan usulan Obama, dengan syarat.
Juru bicara Departemen Luar negeri AS Mark Toner menolak mengomentari mengenai sikap Netanyahu, mengatakan bahwa hak Israel untuk mengumumkan sikapnya sendiri, tapi menyatakan AS sedang dalam pembicaraan dengan kedua belah pihak.
"Fokus kami tetap pada bagaimana mengatasi kebuntuan sekarang ini antara pihak-pihak itu," kata Toner pada para wartawan.
Pemerintan Otonomi Palestina, yang terganggu dengan kebuntuan itu, telah diperkirakan akan melancarkan prakarsa di Majelis Umum PBB bulan depan untuk memperoleh pengakuan internasional bagi negara Palestina.
"Kami telah bekerja keras dengan kedua belah pihak untuk menemukan cara kembali ke meja perundingan sebelum itu," kata Toner.
Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak mengatakan, Jumat di New York, bahwa pemerintah Israel telah memeriksa untuk menemukan "formula" yang akan memungkinkan bagi dimulainya kembali perundingan antara Palestina dan Israel. (S008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011