ditempeli stiker, biar tidak kemana-mana
Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara (Polrestro Jakut) mengecek kondisi riil warga positif COVID-19 di RT 01/ RW01 Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, sembari menyalurkan 500 paket bantuan bahan pangan pokok bagi mereka.
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Polisi Wibowo, mengatakan pengecekan ke lapangan diperlukan agar pihaknya bisa mengetahui berapa jumlah warga terpapar COVID-19 di Sunter Agung sebenarnya.
"Beberapa waktu yang lalu kita mendengar kabar, jumlah warga yang terpapar cukup tinggi. Makanya memastikan ini, kita beserta tiga pilar sama-sama mengecek jumlah masyarakat yang terpapar COVID-19 sehingga informasi tidak bias, sehingga tidak membuat kegaduhan," kata Wibowo di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat.
Adapun pemberian bantuan pokok sebanyak 500 paket, kata Wibowo, adalah wujud empati kepolisian terhadap warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah akibat terpapar COVID-19.
"Sembako kita akan berikan bantuan sebanyak 500, akan secara kontinu kita lakukan," kata Wibowo.
Baca juga: Wagub DKI: Jakpus jadi pusat penularan tertinggi karena perkantoran
Sejumlah rumah warga yang menjalani isolasi mandiri sebelumnya sudah ditandai dengan stiker khusus oleh petugas Kelurahan Sunter Agung agar warga yang isolasi mandiri tidak dapat keluar rumah.
"Jadi, setelah dikasih obat dan makan lalu ditempeli stiker, biar tidak kemana-mana. Misalnya, tadi kalau tidak ditempel stiket, jadi tidak ketahuan. Supaya mereka itu lebih tertib saat isolasi mandiri," kata Lurah Sunter Agung Danang Wijanarka.
Sejauh ini, Danang mengatakan berdasarkan hasil verifikasi data di lapangan dari Puskesmas Sunter Agung 1, 2, dan 3 per hari ini terdapat 460 orang yang positif COVID-19 di Kelurahan Sunter Agung.
Sebelumnya, menurut Danang, terdapat 1.140 orang warga Sunter Agung terpapar COVID-19 berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta per 7 Februari 2022 yang dibagikan ke Satgas COVID-19 Kecamatan Tanjung Priok.
"Di lapangan (setelah verifikasi) adanya 460, mungkin saja sisanya sudah sembuh, mungkin saja sisanya data yang belum dikirim ke kita, mungkin saja data itu sudah menumpang KTP atau hal-hal lain yang kita tidak tahu. Yang sudah jelas di sini pun, dicek di lapangan ternyata dari 460 ini masih ada yang menumpang KTP juga," kata Danang.
Baca juga: 348 sekolah masih ditutup imbas lonjakan kasus COVID-19
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022