Jakarta (ANTARA) - Indonesia meraih medali emas kedua dalam kejuaraan menembak internasional ISSF Grand Prix Rifle/Pistol di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Jumat.
Fathur Gustafian dan Monica Daryanti yang turun pada nomor 10m Air Rifle Mixed Team tampil apik dengan memenangi setiap babak hingga memastikan menjadi pemenang setelah mengumpulkan skor 16 pada fase penentu.
Mereka mengalahkan wakil Singapura Farnel Qian Ni dan Gai Tiannui yang harus puas dengan medali perak setelah mengumpulkan skor delapan.
Kemenangan ini menambah pundi-pundi medali Indonesia menjadi dua emas dan tiga perak dalam ajang yang masuk dalam kalender Federasi Olahraga Menembak Internasional (ISSF) tersebut.
Baca juga: Indonesia diwakili 48 atlet dalam kejuaraan menembak ISSF Grand Prix
Sebelumnya, Muhamad Iqbal Raia Prabowo menyumbang emas pertama untuk Indonesia setelah menjadi yang terbaik pada 10m Air Pistol Putra. Pada nomor yang sama, Merah Putih juga mendapat perak melalui Wira Sukmana.
Sementara dua perak lainnya masing-masing disumbangkan Fathur Gustafian yang turun pada nomor 10m Air Rifle Putra dan Khairunnisa Salsabela yang turun pada 10m Air Rifle Putri.
Dengan hasil ini, untuk sementara Indonesia menempati posisi teratas dalam klasemen perolehan medali. Sementara, Malaysia dan Thailand berada berbagi tempat di urutan kedua dengan masing-masing satu emas dan satu perunggu. Rumania di urutan keempat dengan satu emas dan Singapura di posisi kelima dengan dua perak dan dua perunggu.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (PB Perbakin) Henry Oka mengatakan hasil ini sesuai target.
"Nomor-nomor ini memang menjadi andalan Indonesia dan diproyeksikan untuk SEA Games Hanoi dan secara garis besar yang masuk Desain Besar Olahraga Nasioanal (DBON) untuk sampai Olimpiade. Jadi pembinaan kami memang pada nomor angin ini," ujar Henry Oka kepada ANTARA, Jumat.
Baca juga: Puluhan atlet menembak dari 6 negara ikuti ISSF Grand Prix di Jakarta
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022