Vaksin memang tidak sepenuhnya mencegah terinfeksi, tetapi vaksin dapat mencegah terjadinya penyakit berat
Depok, Jabar (ANTARA) - Staf Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, dr Robert Sinto, Sp.PD, KPTI, mengimbau kepada masyarakat segera untuk melakukan vaksinasi anti-COVID-19.
"Vaksin memang tidak sepenuhnya mencegah terinfeksi, tetapi vaksin dapat mencegah terjadinya penyakit berat," katanya dalam taklimat media yang diterima di Depok, Jumat.
Ia juga mengimbau agar masyarakat melakukan klasifikasi diri dan gejala. Klasifikasi ini didasari oleh gejala COVID-19 meski yidak semua gejala harus dilarikan ke rumah sakit.
Jika masyarakat teridentifikasi positif tanpa gejala, kata dia, sebaiknya melakukan isolasi mandiri di rumah selama 10 hari.
Sementara orang dengan gejala sedang dapat melakukan isolasi di rumah sakit dan bagi orang dengan gejala ringan dapat isolasi mandiri di rumah selama 10 hari ditambah 3 hari tanpa gejala.
Hal ini, kata dia, dilakukan mengingat kapasitas rumah sakit yang terbatas. Masyarakat juga dapat berkonsultasi dengan dokter melalui telemedisin seperti melalui laman Kemenkes atau fasilitas lainnya. Dari konsultasi ini masyarakat dapat menentukan klasifikasi dirinya.
Sementara itu dr. Rudi Putranto, SpPD, K-Psi, MPH dari Divisi Psikosomatik dan Paliatif Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM memberi masukan untuk mengatur cemas-panik tanpa obat-obatan.
"Banyak hal yang dapat dilakukan secara mandiri. Pertama, membatasi membaca berita melalui 'handphone'. Misalnya pagi dan sore membuka handphone, tidak terus menerus serta tidak terlibat pada kekhawatiran berlebihan," katanya.
Kedua, fokus pada peluang saat ini dan menjadi produktif.
"Dengan ini, kita akan terdistraksi dari pikiran negatif. Ketiga, tidak bereaksi berlebihan terhadap gejala fisik. Selanjutnya, berbaik hatilah kepada diri sendiri dan orang lain. Jika tips ini tidak berhasil, maka cari bantuan profesional," demikian Rudi Putranto.
Baca juga: Epidemiolog UI: Satu kasus Omicron dapat tularkan pada 10-40 orang
Baca juga: Ahli UI: Vaksin "booster" sangat penting atasi varian Omicron
Baca juga: Dokter UI: Jangan lengah meski sudah dapat vaksin COVID-19
Baca juga: Survei FKM UI sebut 91,9 persen kasus COVID-19 Jakarta tak terdeteksi
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022