Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta pada Selasa sore melemah 10 poin menjadi Rp8.465 dibanding posisi sebelumnya Rp8.455 per dolar AS.

Analis Milenium Danatama Sekuritas, Ahmad Riyadi di Jakarta, Selasa mengatakan kesepakatan batas utang AS untuk mencegah gagal bayar utang dianggap positif oleh beberapa pelaku pasar uang sehingga mata uang rupiah melemah meski terbatas.

Namun menurut dia, penguatan dolar AS terhadap Rupiah tidak signifikan, penguatan dolar AS masih tertahan oleh negatifnya data manufaktur AS. "Data manufaktur AS dianggap negatif oleh pelaku pasar, sehingga investor yang keluar dari Rupiah tidak terlalu kuat," kata dia.

Ia menambahkan, negatifnya data manufaktur AS menahan pelaku pasar untuk kembali menempatkan dananya dalam dolar AS sehingga pelemahan Rupiah masih dalam kisaran yang terbatas dan masih mempunyai peluang untuk kembali menguat (rebound).

Dengan begitu, lanjut dia, potensi rally penguatan mata uang Rupiah terhadap dolar AS masih terbuka lebar apalagi diiringi dengan fundamental ekonomi Indonesia yang positif.

Ia mengatakan, inflasi Juli yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 0,67 persen, 4,61 persen untuk inflasi tahunan, cukup membuat pasar menyambut positif.

"Diperkirakan angka inflasi 2011 cukup rendah di sekitar lima persen didukung oleh keputusan pemerintah untuk tetap memberikan subsidi bahan bakar minyak (BBM)," ujar dia.
(ZMF)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011