"Inflasi (Juli) kemarin itu dengan 0,67 persen, diperkiraan saya 0,5-0,7 persen dan yoy (year on year) kita belum capai 5 persen, artinya kalau kita patok 5,65 persen barangkali kita optimis bisa di bawah itu," ujarnya saat ditemui seusai rapat koordinasi di Jakarta, Selasa.
Namun, ia juga mengingatkan untuk mewaspadai kemungkinan masih ada bulan yang berpotensi menyumbang inflasi seperti Agustus.
"Inflasi tetap kita waspadai namun demikian, inflasi itu biasanya bulan Agustus angka yang cukup tinggi," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan laju inflasi keseluruhan pada 2011 bisa mencapai target yang ditetapkan apabila harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak dinaikkan hingga akhir tahun.
"Selama pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM, saya tidak tahu apakah ini sudah pasti bahwa BBM pada tahun ini tidak naik ya. Kalau tidak naik, jangankan 5,65 persen, 5,3 persen pun barangkali sangat optimis bisa dicapai," ujarnya.
Ia mengatakan optimis dengan perkembangan yang ada saat ini dan target diperkirakan dapat tercapai karena laju inflasi dalam tahun kalender Januari-Juli tercatat mencapai 1,74 persen serta masih ada ruang sebesar 3,96 persen dalam lima bulan mendatang.
"Kita lihat, kita hitung inflasi selama tujuh bulan ini. Inflasi tahun kalender tujuh bulan 1,74 persen. Kalau kita ingin merefleksikan ini kepada target yang 5,65 persen, nyaris kita masih punya space mendekati empat persen, tepatnya 3,96 persen kan, dalam lima bulan, rasanya saya optimis tercapai, artinya tidak akan melewati 5,65 persen," ujarnya.
Badan Pusat Statistik mencatat pada Juli 2011 terjadi inflasi sebesar 0,67 persen yang sebagian besar masih disumbangkan oleh kenaikan harga komoditas seperti beras dan daging ayam ras.
Dengan demikian, laju inflasi tahun kalender Januari-Juli 2011 tercatat sebesar 1,74 persen dan laju inflasi yoy sebesar 4,61 persen.
Komponen inti pada Juli 2011 sebesar 0,42 persen, laju inflasi inti tahun kalender Januari-Juli 2011 sebesar 2,34 persen dan laju inflasi komponen inti yoy sebesar 4,55 persen. ***5***
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011