Rupiah, lanjut dia pernah bertahan cukup lama pada kisaran antara Rp8.500 hingga Rp8.550 per dolar akibat faktor fundamental ekonomi makro Indonesia yang cukup bagus.

Jakarta (ANTARA News)- Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga memperkirakan rupiah akan dapat mencapai angka Rp8.400 per dolar hanya tinggal beberapa puluh poin saja, asalkan faktor positif dari eksternal terus mendukungnya.

Peluang rupiah ke arah sana cukup besar berkat arus modal asing yang masuk makin besar, asalkan tidak ada faktor negatif yang menghambat pergerakan mata uang lokal itu, katanya yang juga analis PT Finan Corpindo Nusa, di Jakarta, Selasa.

Edwin Sinaga mengatakan, rupiah saat ini mencapai Rp8.460 poin turun lima poin dari Rp8.455, karena pelaku pasar melakukan aksi lepas namun aksi tersebut relatif kecil.

Hal ini menunjukkan bahwa pasar uang domestik masih positif karena pelaku tetap melakukan aksi beli terhadap rupiah, katanya.

Rupiah, lanjut dia pernah bertahan cukup lama pada kisaran antara Rp8.500 hingga Rp8.550 per dolar akibat faktor fundamental ekonomi makro Indonesia yang cukup bagus.

Meski faktor global negatif akibat krisis finansial di Amerika Serikat dan Eropa yang mendekati gagal bayar, katanya.

Namun posisi rupiah yang mendekati level Rp8.400 per dolar AS, menurut dia, tertahan setelah pelaku pasar melakukan aksi ambil untung.

"Kami masih optimis rupiah berpeluang untuk dapat bergerak naik lagi, meski kenaikan itu kemungkinan agak tertahan," ucapnya.

Apalagi, menurut dia peluang ekonomi Indonesia tumbuh lebih tinggi akan mendorong rupiah kembali pada level yang lebih baik.

Namun para eksportir kemungkinan akan meminta Bank Indonesia (BI) untuk melakukan intervensi agar kenaikan rupiah tidak berlanjut.

Kecenderungan rupiah yang terus menguat, lanjut dia karena aksi beli pelaku asing di pasar domestik makin kuat, apabila tekanan beli terus mendesaknya kemungkinan BI akan membiarkan rupiah itu terus menguat.

Apabila ada kesempatan untuk melakukan intervensi maka BI akan melakukannya agar rupiah tidak menguat terlalu cepat, ucapnya.

(H-CS)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011