Jangan hanya menunggu pekerjaan datang tapi harus mampu membuka lapangan pekerjaan baru. Salah satunya adalah dengan berwirausaha dan dengan demikian juga membuka lapangan pekerjaan baru bagi orang lain.
Medan (ANTARA News) - Pengamat Pendidikan Universitas Sumatera Utara Zulnaidi M.Hum mengatakan, lulusan perguruan tinggi harus berani berwirausaha dan membuka lapangan pekerjaan baru agar tingkat pengangguran tidak lebih meningkat lagi.
"Jangan hanya menunggu pekerjaan datang tapi harus mampu membuka lapangan pekerjaan baru. Salah satunya adalah dengan berwirausaha dan dengan demikian juga membuka lapangan pekerjaan baru bagi orang lain," katanya di Medan, Selasa.
Ia mengatakan, dewasa ini angka pengangguran di Indonesia terus mengalami peningkatan, demikian juga halnya dengan pengangguran dari lulusan perguruan tinggi. Tingginya angka pengangguran ini dinilai suatu saat dapat menjadi "bom waktu" jika tidak segera dicarikan solusinya.
Meningkatnya pengangguran dari lulusan perguruan tinggi tersebut juga tidak terlepas dari masih tingginya orientasi para lulusan sebagai pencari kerja jika dibandingkan sebagai pencipta lapangan kerja.
"Kalau hanya berorientasi sebagai pencari kerja, tentunya akan sulit karena lapangan yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Artinya wirausaha adalah salah satu upaya menekan tingginya angka pengangguran," katanya.
Ia mengatakan, agar pengangguran dari lulusan PT tidak terus meningkat, maka kedepan diperlukan sistem pendidikan dan pembelajaran yang lebih fokus dalam upaya menyiapkan lulusan berkualitas.
Misalnya yang mampu berkreasi dalam keterbatasan yang ada, mempunyai semangat kemandirian serta yang terpenting adalah memiliki daya juang ketika menghadapi tekanan.
Strategi yang bisa diwujudkan adalah dengan lebih menggencarkan pendidikan kewirausahaan, baik yang diintegrasikan dalam kurikulum maupun melalui kegiatan kemahasiswaan.
"Dengan membiasakan mahasiswa membangun jiwa kewirausahaan, maka persoalan pengangguran lulusan PT dengan sendirinya akan dapat diantisipasi sebaik mungkin," katanya.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011