"Manajemen SFC sudah secara serius mendekati I Made Wirawan, tapi tetap saja dia tidak mau bergabung karena takut bersaing dengan Ferry Rotinsulu (penjaga gawang utama SFC, Red)," ujar Kas yang dihubungi dari Palembang, Senin.
Menurut dia, I Made merasa belum mampu menghilangkan dominasi Ferry dalam "Laskar Wong Kito", sehingga memastikan bakal menjadi penjaga gawang cadangan.
"I Made sebenarnya tidak terlalu memaksakan harus menjadi pejaga gawang utama, tapi berhubung yang menjadi rivalnya adalah Ferry, sehingga dia menjadi tidak percaya diri memiliki kesempatan untuk diturunkan," kata dia pula.
Dia menyatakan, keadaan akan menjadi berbeda jika I Made bergabung dengan klub Liga Super Indonesia (LSI) lainnya.
"Jika I Made bergabung dengan klub selain Sriwijaya FC, maka ada kesempatan untuk menjadi kiper utama. Saya pikir analisa I Made itu ada benarnya, apalagi saat ini Ferry sudah dipercaya menjadi kiper utama timnas," ujar mantan gelandang Kramayuda Tiga Berlian ini pula.
Ia melanjutkan, manajemen SFC akan berupaya membidik penjaga gawang yang lain, mengingat posisi kiper kedua itu yang penting.
"SFC tidak dapat mengandalkan Ferry semata meskipun kualitasnya sangat baik. Bagaimana pun tetap dibutuhkan penjaga gawang kedua, untuk menjaga performa tim dan mendongkrak kemampuan Ferry supaya tetap merasa ada saingan," kata mantan pemain timnas era-90 an ini lagi.
Batalkan Latihan
Sriwijaya FC terpaksa membatalkan latihan perdana direncanakan pada Kamis (4/8), setelah belum mendapatkan kepastian jadwal kompetisi dari PT Liga Indonesia, kata Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Hendri Zainuddin.
"Setelah kami pikir-pikir, buat apa juga menggelar latihan cepat-cepat. Kompetisi saja belum jelas kapan akan dimulai," ujar Hendri.
Menurut dia, PSSI saat ini belum menjalankan kompetisi, karena masih menyelesaikan sejumlah persoalan usai pembentukan kepengurusan baru.
"Saat ini PSSI masih berkonsultasi dengan pihak AFC di Malaysia, untuk menemukan formula yang tepat dalam menjalankan kompetisi di Indonesia untuk musim depan," ujar dia lagi.
Dia mengungkapkan, PSSI masih kebingungan mengenai status Liga Primer Indonesia dan sistem pertandingan yang tepat untuk diterapkan.
"PSSI masih kebingungan bagaimana menempatkan LPI dalam kompetisi di Indonesia. Selain itu, setelah ditetapkan peraturan baru mengenai pelarangan penggunaan dana APBD, membuat sistem kompetisi penuh dipertimbangkan lagi, mengingat luasnya wilayah Indonesia," kata dia.
Menurut dia, manajemen SFC telah mengambil kebijakan akan menggelar latihan menjelang dua bulan sebelum pelaksanaan kompetisi.
"Jika kompetisi dimulai Januari, maka tim akan berlatih pada November. Jika masa latihan terlalu lama, akan mempengaruhi mental pemain dan pengeluaran klub," ujar dia pula.
Hanya saja, dia menambahkan, manajamen SFC tidak kesulitan dalam mengumpulkan pemain, mengingat telah menyiapkan skuat untuk musim depan.
"Untuk pemain musim depan, sudah ada. Jika tim membutuhkan, tinggal dipanggil saja untuk datang ke Palembang. Saat ini kami sudah mempunyai 24 pemain," kata dia lagi.
(ANT-037/M033)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011