"Akhirnya kami dapat katakan bahwa jika tren saat ini berlanjut, ada cahaya di ujung terowongan. Selama kami masih waspada dan kami gencar terutama terhadap vaksinasi, benua ini berada di jalan yang benar untuk mengendalikan pandemi," kata Dr Matshidiso Moeti.
Menurutnya, penanggulangan pandemi menjadi lebih efektif di masing-masing gelombang COVID, mencatat bahwa gelombang pertama berlangsung selama 29 pekan dan gelombang keempat terjadi selama enam pekan.
Akan tetapi, Moeti menyebutkan 85 persen warga Afrika belum menerima dosis pertama vaksin COVID-19 dan penyerapan vaksinasi perlu dipercepat secara signifikan.
"Pasokan dosis yang stabil kini tiba di pantai kami, sehingga fokusnya perlu mengubahnya menjadi suntikan yang sebenarnya di tangan orang-orang," katanya.
Sumber: Reuters
Baca juga: WHO: Izin vaksin COVID yang diproduksi di Afsel bisa sampai 3 tahun
Baca juga: Afrika kekurangan vaksin COVID-19 dan terkendala dalam pendistribusian
Baca juga: Kasus COVID-19 di Benua Afrika capai 10,32 juta
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022