Bantul (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebut bahwa teroris seperti wabah COVID-19 yang bisa menular sehingga harus ditangkap aparat kepolisian.
"Ya kalau radikal teroris ditangkap bagus dong, nggak boleh dibiarkan dong," kata Menag menanggapi penangkapan dua orang terduga teroris oleh Densus 88 Antiteror Polri di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis.
Hal itu disampaikan Menteri Agama saat menghadiri Deklarasi Kerukunan Pemuda Lintas Agama yang diselenggarakan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) DIY di Kabupaten Bantul.
Baca juga: Densus 88 Antiteror kembali geledah rumah terduga teroris di Bantul
"Kalau dibiarkan mereka (teroris) itu seperti COVID-19, seperti Omicron, kalau dibiarkan menular kemana-mana, jadi harus ditangkap," katanya.
Berkaitan dengan kegiatan deklarasi lintas agama, Menteri Agama mengatakan hal itu merupakan langkah penting sebagai upaya peneguhan kembali gerakan moderasi beragama sebagai landasan bangsa Indonesia.
"Bukannya luntur, tapi meneguhkan kembali, saya kira ini penting bahwa keindonesiaan ini dibangun atas keragaman, keindonesiaan ini dibangun atas kebinekaan," katanya.
Baca juga: Polri: Dua teroris yang ditangkap di Bantul jaringan JAD
Baca juga: Densus 88 geledah rumah terduga teroris di Bantul
Oleh sebab itu, Menteri Agama menyambut baik peran pemuda Indonesia dari lintas agama yang menyatakan kembali atas komitmen mereka terhadap keindonesiaan, keberagaman, dan kebinekaan.
"Mereka menyatakan bahwa identitas Indonesia ini berdiri karena keragaman, jadi kalau yang menolak keragaman, yang menolak kebinekaan itu ya mereka menolak Indonesia," kata Menteri.
Oleh karena itu, Menteri Agama berharap deklarasi kerukunan pemuda lintas agama di DIY dapat diikuti daerah lain.
"Jadi saya kira peneguhan ini menjadi penting dan mudah-mudahan ini menjadi inspirasi buat anak-anak muda, teman-teman pemuda di tempat lain," katanya.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022