"Indonesia akan menjadi negara pertama menempatkan pekerja migran ke Jerman dengan skema G to G," kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani dalam acara "Kick-Off Program Penempatan Perawat G to G di Jerman Tahun 2022" yang dipantau virtual dari Jakarta, Kamis.
Keberhasilan kerja sama itu, kata Benny, merupakan wujud dari kolaborasi dan dukungan dari perwakilan Republik Indonesia di Jerman, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan.
Dia mengatakan bahwa pada 2022 akan menjadi tahun penempatan pekerja migran Indonesia khususnya melalui skema penempatan pemerintah dan skema government to private atau penempatan dengan swasta.
Baca juga: Lima perawat NTB perkuat kemampuan bahasa sebelum ke Jerman
Baca juga: BP2MI NTB fasilitasi CPMI wawancara program G to G ke Jerman
Dengan skema-skema tersebut diharapkan dapat memberikan garansi pengiriman PMI yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan negara-negara penempatan.
Dia memastikan bahwa Indonesia akan mengirimkan anak-anak bangsa yang memiliki kompetensi dan kualifikasi ke Jerman.
Penempatan perawat dengan skema G to G ke Jerman akan dilakukan pada semester II tahun ini dengan jumlah perawat yang dikirim sebanyak 200 orang yang berasal dari 25 provinsi. Saat ini para calon PMI sedang menjalani pelatihan bahasa Jerman.
"Hampir 13 tahun penantian panjang akhirnya program skema penempatan pemerintah atau G to G di Jerman akhirnya dapat terealisasikan, menyusul seniornya program G to G di Korea Selatan dan G to G di Jepang pada 2021," ujar Benny.*
Baca juga: BP2MI temui Menko Airlangga bahas pemulihan ekonomi bagi CPMI
Baca juga: BP2MI NTB sebut lowongan kerja barista di Timur Tengah cukup banyak
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022