Bangli (ANTARA News) - Untuk mencarikan solusi pasca bentrok antara Desa Songan, Kecamatan Kintamani dengan Banjar Kawan, Kota/Kabupaten Bangli, Bali, Bupati I Made Gianyar memohon bantuan "balian" atau paranormal.
"Upaya niskala tetap dilakukan utamanya untuk meminta petunjuk kepada orang pintar, " kata Kepala Bagian Humas Pemkab Bangli Made Mahindra Putra.
Selain meminta petunjuk kepada orang pintar, kata dia, Bupati juga sudah melakukan pembersihan kotoran dengan menggelar upacara.
"Dengan upacara spiritual itu diharapkan kedepan Bangli bisa lebih maju, aman, dan damai," katanya.
Perjalanan spiritual itu dilakukan, kata dia tak terlepaskan masukan dari masyarakat Bangli.
Salah satunya, Bupati Bangli, I Made Gianyar ketika bertatap muka dengan masyarakat Kawan, Kora Bangli.
"Pada pertemuan itu, warga meminta BUpati untuk memohon ampun kepada sejumlah "Ida Sesuhunan" atau pujaan di Kecamatan Kintamani atas kejadian bentrok itu," katanya.
Bukan hanya itu, Bupati juga diharap memohon pengampunan di Pura Kehen Bangli, karena pada saa peristiwa bentrokan itu, "pejenengan" atau pusaka yang di miliki Puri Bangli dibunyikan.
""Duwe" atau pusaka keramat berupa kentongan milik Puri Bangli itu hanya bisa dibunyikan dalam kondisi bahaya," katanya.
Dan kepercayaan itu, telah diyakini sejak jaman kerajaan dulu.
"Kenapa bisa dipukul, inilah perlu dicarikan jalan keluar melalui jalur niskala,"katanya.
Seperti diketahui sebelumnya, Kota Bangli mencekam pada saat bentrok antara Desa Songan dengan Banjar Kawan meletus di Kota Bangli.
Puluhan orang terluka pada kejadian itu, bahkan Jro Wi, salah seorang pria asal Desa Songan nyawa melayang pada saat bentrokan yang merupakan pertama kali terjadi di Kota Bangli.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011