Investor tengah menunggu data inflasi AS terbaru, yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang garis waktu The Fed melakukan pengetatan kebijakan moneter

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore ditutup menguat seiring pelaku pasar yang menanti rilis data inflasi Amerika Serikat.

Rupiah sore ini ditutup menguat 16 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.342 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.358 per dolar AS.

"Investor tengah menunggu data inflasi AS terbaru, yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang garis waktu The Fed melakukan pengetatan kebijakan moneter," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis.

Sementara itu Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya menyebutkan dolar AS tertekan aksi jual investor dan turunnya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS bersamaan dengan kekuatan yang terus-menerus di pasar ekuitas.

Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun mundur dari level tertinggi mingguan 1,97 persen dan saat ini berada di kisaran 1,93 persen.

Baca juga: Mata uang Asia lesu jelang data inflasi AS, rupiah Indonesia stabil

Wall Street sendiri bergerak naik di tengah laporan pendapatan yang solid dan menguatnya sektor teknologi.

Pelaku pasar akan dihadapkan pada kalender ekonomi makro AS akan segera merilis angka inflasi Januari 2022.

Indeks Harga Konsumen (IHK) AS diperkirakan naik menjadi 7,3 persen (yoy) dari level tertinggi multi-dekade 7 persen (yoy) pada Desember 2021 lalu.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.342 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.321 per dolar AS hingga Rp14.353 per dolar AS.

Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis menguat ke posisi Rp14.344 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.366 per dolar AS.

Baca juga: Bank Indonesia kembali pertahankan suku bunga acuan sebesar 3,5 persen

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022