Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) membukukan laba bersih naik sebesar 50 persen menjadi Rp337 miliar pada semester pertama 2011 dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp224 Miliar.

Direktur Utama Bank Bukopin Tbk Glen Glenardi dalam siaran pers di Jakarta, Senin, mengatakan kinerja laba ditopang oleh solidnya pertumbuhan laba operasional perseroan yang tumbuh 42 persen menjadi Rp427 miliar pada semester I tahun ini dibandingkan periode yang sama di 2010 sebesar Rp301 miliar.

"Peningkatan laba operasional itu didorong oleh peningkatan pendapatan kredit dan pendapatan operasional selain Bunga berupa Fee Based Income yang berasal dari aktivitas payment point dan kartu kredit," kata dia.

Ia memaparkan, pada semester I di 2011 posisi Fee Based Income Bank Bukopin telah mencapai Rp282 miliar atau tumbuh 29 persen dibandingkan perolehan tahun lalu sebesar Rp218 miliar.

Bahkan, lanjut dia, BBKP tercatat sebagai bank penerima pembayaran tagihan listrik terbesar sebanyak 67 juta lembar dengan nilai tagihan sebesar Rp13 triliun periode Januari hingga Juni 2011.

"Kinerja selama enam bulan pertama 2011 membuktikan kami berada di jalur yang tepat (on-track)," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya saat ini akan fokus mengembangkan program-program kemitraan strategis baik itu dengan BUMN maupun dengan swasta untuk mendorong pertumbuhan organik diantaranya melalui pertumbuhan "fee based income" yang diproyeksikan tumbuh 25 persen dan penyaluran Kredit Mikro serta Komersial.

Bank Bukopin, dikatakannya, juga terus berupaya meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) untuk meningkatkan rasio Current Account dan Saving Account (CASA) atau sumber dana murah.

"Hingga semester pertama tahun ini pertumbuhan DPK kami tumbuh stabil dengan tren positif di kisaran 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan kami proyeksikan pada akhir tahun bisa mencapai 25-30 persen sesuai target Perseroan," kata dia.

Ia mengatakan, BBKP berhasil meningkatkan pertumbuhan DPK menjadi Rp44,5 triliun dari perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp28,1 Triliun.

"Produk tabungan Bank Bukopin yang dikenal dengan Tabungan SiAga menjadi kontributor utama pertumbuhan DPK dengan pertumbuhan sebesar 32 persen atau menjadi Rp8,8 triliun di tahun 2011 dibandingkan periode yang sama tahun 2010 sebesar Rp6,7 Triliun," paparnya.

Dari sisi kredit, Papar Glen, BBKP terus meningkatkan porsi dan layanan kredit mikro yang pada Semester pertama 2011 berhasil tumbuh 228 persen menjadi Rp2,1 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun 2010 sebesar Rp634 miliar.

"Solidnya kinerja BBKP dalam enam bulan pertama 2011 juga meningkatkan posisi aset BBKP menjadi Rp52,5 triliun atau tumbuh sebesar 23 persen jika dibandingkan dengan kinerja asset pada tahun 2010 sebesar Rp42,9 triliun," katanya.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011