Jakarta (ANTARA) - Presiden Direktur PT Computrade Technology International (CTI Group) Rachmat Gunawan mengatakan bahwa menjadi konsumer sentris merupakan keharusan jika sebuah perusahaan ingin tumbuh secara berkelanjutan di era setelah pandemi COVID-19 yang membuat semua layanan terhubung secara digital.

"Di era ini, konsumen memiliki kekuatan untuk mengakses informasi dari multi channel sehingga memiliki freedom of choice (kebebasan dalam memilih) yang tinggi. Landscape kompetisi bisnis juga berubah, siapapun bisa jadi kompetitor," ujar Rachmat saat konferensi pers virtual pada Kamis.

"Dengan begitu, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, perusahaan harus melihat kembali bagaimana cara mereka mengenal karakter dan keinginan pelanggan untuk memberikan atau menyediakan layanan yang sesuai dan experience yang baik," lanjut dia.

Menurut laporan KPMG: Make The Connection, Rachmat memaparkan, perusahaan dapat menciptakan bisnis yang benar-benar konsumer sentris dengan pendekatan yang didasarkan pada tiga atribut utama.

Baca juga: CTI IT Infrastructure Summit 2022 usung tema "connected enterprise"

Baca juga: CTI rangkul Furukawa layani solusi data center

Pertama, organisasi perlu berpikir dari luar ke dalam dan melihat semua tindakan yang dilakukan dari perspektif pelanggan dan memahami implikasi ekonomi.

Kedua, bisnis harus menggunakan informasi tersebut untuk memuaskan keinginan pelanggan demi menciptakan pengalaman yang menarik dari awal hingga akhir transaksi.

Ketiga, bisnis harus memastikan bahwa seluruh bagian perusahaan, dari depan, tengah, dan belakang, selaras untuk memenuhi janji dan menjawab harapan para pelanggannya.

Rachmat mengatakan, salah satu hambatan besar dalam menjadikan bisnis untuk lebih konsumer sentris adalah seputar keamanan data dan privasi.

"Keamanan dan privasi menjadi isu dengan prioritas tinggi. Pelanggaran keamanan menimbulkan kerugian material maupun non material yang besar dan secara langsung mempengaruhi kepercayaan konsumen," imbuh dia.

Senada dengan Rachmat, Habisanti selaku Country Manager Veeam Indonesia mengatakan jika sebuah perusahaan mengalami masalah keamanan seperti data yang hilang, misalnya, maka akan berbahaya bagi kelangsungan bisnis.

“Veeam memiliki solusi teknologi dan strategi manajemen data yang akan membantu bisnis mempertahankan standar kinerja dan menjunjung tinggi kepercayaan konsumen. Sebagai pemimpin dalam solusi pencadangan, pemulihan, dan manajemen data, Veeam memberikan perlindungan data modern yang sangat penting bagi perusahaan untuk membangun dan memelihara kepercayaan pelanggan dan mitra," ujar Santi.

Baca juga: ADCP: Perpanjangan insentif PPN jadi angin segar bisnis properti

Baca juga: BNI berencana perluas jangkauan bisnis ke Los Angeles

Baca juga: BNI catat bisnis internasional tumbuh positif sepanjang 2021

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022