Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN Sugiharto meminta manajemen PT Garuda Indonesia (Garuda) terbuka kepada para calon investor yang tertarik dalam pengembangan BUMN penerbangan itu.
"Kita menyerahkan ke manajemen Garuda mengenai investor. Tapi manajemen Garuda belum melaporkan itu, dan kita minta mereka buka opsinya agar mereka terbuka kepada calon-calon investor," kata Sugiharto di sela panen perdana pola "E-Farm" di Kecamatan Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Minggu.
Ia mengakui, agar Garuda dapat bersaing dengan perusahaan penerbangan lain di tingkat global dibutuhkan dana ratusan juta dolar AS.
"Tidak mungkin Pemerintah sepenuhnya dapat menyediakan dana sebanyak itu," kata Sugiharto.
Garuda, ia menambahkan, mempunyai "penyakit bawaan" yakni investasi yang berlebihan di masa lalu yang memberatkan manajemen sekarang.
Selain itu, keuangan garuda investasi tidak terlalu pas, pengelolaan yang tidak terlalu efisien dalam kurun waktu 10-20 tahun ini itu berat, dampak kenaikan harga BBM dan bom Bali menjadi tekanan terhadap pendapatan Garuda dan hal itu salah satu sebab kenapa Garuda
default pada akhir tahun 2005.
"Tapi sebenarnya masih banyak peluang penghematan di berbagai bidang untuk meningkatkan efisiensi meski unsur KKN di beberapa unit usaha masih kuat," ujarnya mengakui.
Ia menegaskan, untuk menambah pendanaan bagi Garuda, Pemerintah tetap tidak akan menjual saham Garuda namun menjalin sinergi operasi dengan perusahaan penerbangan lain yang lebih besar.
Sebelumnya, sejumlah investor asing disebut-sebut berminat membeli Garuda menyusul tawaran wacana pemerintah kepada BUMN Penerbangan itu untuk melakukan transformasi bisnis dan budaya dengan aliansi strategis antara lain
strategic lines dengan maskapai lain.
"Empat orang investor asing telah datang kepada Presdir Lion Air, Rusdi Kirana dengan substansi pembicaraan antara lain pembelian atau menjalin
strategic lines dengan Garuda," kata sumber ANTARA di lingkungan Departemen Perhubungan, di Jakarta, Kamis (19/1).
Manajer Humas Lion Air, Hasyim Arsal Alhabsy saat dikonfirmasi mengenai hal itu, menolak merinci. "Soal substansinya mereka memang menyebut Garuda, tetapi apakah mereka benar mau membeli atau tidak, saya tidak tahu, karena pertemuannya tertutup. Direksi Lion Air yang lain, tidak ikut. Hanya Pak Rusdi," katanya.
Namun, dirinya membenarkan, adalah pihak yang telah melakukan penyambutan dan penjemputan terhadap empat orang investor tersebut. Hasyim juga menolak merinci nama keempat pengusaha dan asal negaranya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006