Mereka mengambil sedikit uang dari meja tunduk pada data inflasi Amerika Serikat yang akan dirilis malam ini

Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia mencatat kenaikan moderat pada akhir perdagangan Kamis, terangkat oleh saham teknologi dan lonjakan laba National Australia Bank (NAB), bahkan ketika investor mengamati data inflasi AS yang akan dirilis di kemudian hari untuk petunjuk baru tentang kenaikan suku bunga.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia terdongkrak 0,28 persen atau 20,20 poin lebih tinggi menjadi menetap di 7.288,50 poin, mempertahankan kenaikan tiga hari berturut-turut. Indeks acuan telah menambahkan 1,14 persen pada Rabu (9/2/2022).

Saham pemberi pinjaman terbesar kedua di negara itu, National Australia Bank melonjak 4,5 persen setelah melaporkan kenaikan laba kuartal pertama sebesar 9,1 persen, didorong oleh pertumbuhan pinjaman rumah tangga dan bisnis.

Ini mendorong saham keuangan naik 0,9 persen dalam kenaikan sesi ketiga berturut-turut. Tiga bank "Empat Besar" lainnya menguat antara 1,1 persen dan 1,2 persen, sementara manajer kekayaan AMP Ltd melambung 5,9 persen karena lonjakan laba tahunannya.

Saham Block Inc yang tercatat di Australia melonjak 9,7 persen, memimpin reli di antara saham teknologi yang naik 2,6 persen, menjadi top gainer di indeks acuan. Sub-indeks juga mencatat kenaikan tajam semalam di indeks Wall Street.

Baca juga: Saham Australia menguat didorong lonjakan laba NAB dan reli teknologi

Operator jaringan Megaport bertambah 7,6 persen, sementara Xero Ltd naik 0,5 persen.

Direktur Penjualan Ekuitas Argonaut, Damian Rooney, mengatakan investor tampaknya berada dalam mode menunggu dan melihat hari ini. "Mereka mengambil sedikit uang dari meja tunduk pada data inflasi Amerika Serikat yang akan dirilis malam ini," tambahnya.

Rooney menekankan bahwa akhir dari pembelian obligasi oleh bank sentral Australia (RBA) juga dapat mempengaruhi sentimen investor.

RBA menghentikan kampanye pelonggaran kuantitatif pada Kamis, setelah membeli lebih dari 350 miliar dolar Australia (251,23 miliar dolar AS) obligasi sebagai bagian dari paket stimulus pandemi besar-besaran.

Di antara sektor lainnya, saham penambang naik 0,7 persen didukung oleh harga komoditas yang kuat, sementara saham kesehatan dan saham energi masing-masing turun 0,8 persen dan 0,4 persen.

Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru berakhir 0,2 persen lebih rendah untuk menyelesaikan sesi di 12.413,05 poin.

Baca juga: Bursa Australia dibuka "rebound," terkerek saham pertambangan

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022