Pagaralam, Sumsel (ANTARA News) - Warga Dusun Tegurwangi, Kelurahan Pagarwangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, menemukan kampung megalitik Batu Balai di Bukit Kayu Manis, pada puluhan hektare lahan.
Pada kompleks megalit Batu Balai ini, Senin, terdapat puluhan situs, seperti batu tempat peristirahatan, kursi lengkap dengan meja, singgasana, dinding batu berelief, dan beberapa situs lainnya.
Berbagai peninggalan bersejarah ini terdapat di atas puluhan hektare lahan yang berada di tengah hutan bukit Kayu Manis berjarak sekitar 500 meter dari perkampungan penduduk setempat.
"Selama ini kami selaku pemilik lahan tidak ingin mengungkap kepada umum jika di sekitar bukit Kayu Manis terdapat cukup banyak peninggalan bersejarah, termasuk adanya peralatan rumah tangga mirip dengan emas, tapi masih berbentuk batu," kata warga setempat, Hernando.
Ia mengatakan, bebatuan yang memiliki tulisan cukup banyak ditemukan di daerah bukit tersebut, namun karena lahan ini dimiliki warga setempat maka tidak ada yang berani mendatanginya.
"Sebetulnya bukan hanya ada sejumlah peninggalan sejarah saja di daerah Bukit Kayu Manis ini, tapi juga ada beberapa barang berharga yang diduga masih terpendam, seperti emas," ujar dia lagi.
Dia merincikan, megalit yang sudah ditemukan, berupa arca, dolmen, kursi batu, singgasana, dan beberapa lainnya.
Namun berbagai peninggalan sejarah ini sebagian besar masih terkubur di dalam tanah di bukit Kayu Manis, dan lahannya sebagian besar milik warga setempat, sehingga tidak ada yang berani mengelolanya termasuk pemerintah," kata dia lagi.
Kepala Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Kota Pagaralam, Safrudin, mengatakan penemuan lokasi megalit yang baru ini akan menambah perbendaharaan peninggalan bersejarah di Pagaralam, dan akan segera dilakukan pendataan.
"Kita akan segera melakukan peninjauan langsung ke lokasi penemuan megalit tersebut, dan nantinya akan dilakukan kerja sama dengan BP3 Jambi dan Balai Arkeologi Palembang untuk melakukan penelitian," ujar dia.
Peneliti Balai Arkeologi Palembang, Kristantina Indriastuti, mengakui sudah memprogramkan penelitian berbagai temuan baru megalit di Kota Pagaralam, seperti reruntuhan candi, kursi batu, tapak tangan batu, prasasti, termasuk penemuan kampung Batu Balai yang baru tersebut.
"Kami belum bisa memastikan berapa umurnya dan peninggalan zaman apa penemuan sejumlah megalit tersebut, karena masih harus disimpulkan melalui penelitian," ujar dia.
Menurut dia, penelitian akan dilakukan terhadap ratusan batu megalit, seperti batu datar, dolmen, tetralith, lumpang batu dan lesung batu di daerah Pagaralam.
"Peninggalan sejarah yang sudah berumur ribuan tahun ini ditemukan berada di sekitar perkampungan penduduk, kebun kopi dan persawahan, perbukitan, umumnya dalam lokasi secara berkelompok," kata dia.
Sebelumnya, pihaknya sudah pernah melakukan penelitian berbagai megalitik yang berada di Kecamatan Pajar Bulan, Kecamatan Jarai, dan Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat.
Bahkan tim Balai Arkeologi Palembang sudah meneliti sebanyak 118 batu datar, 70 dolmen, 12 tetralith, 12 lumpang batu, dan 23 batu lesung, kata dia. (ANT127/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011