Atambua (ANTARA News) - Ketua tim investigasi untuk menyelidiki penembakan tiga warga Indonesia keturunan Timor Timur (Timtim) di Sungai Malibaca perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan Timor Timur (Timtim) pada 6 Januari 2006 mengharapkan agar insiden serupa tidak terulang kembali. Harapan itu disampaikan Ketua Tim Investigasi Indonesia, Kol.(CPM) Suprapto di Atambua, Minggu, setelah pada Jumat (27/1) bersama Jaksa Agung Timtim Longginus Monteiro memimpin pertemuan pleno Joint Investigative Team (JIT) di Batugade, Distrik Bobonaro untuk memaparkan hasil investigasi masing-masing pihak. "Kami telah melakukan serangkaian dialog dan pemaparan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) di Batugade, Timtim secara lancar dan dalam suasana persaudaraan serta saling pengertian. Indonesia mengharapkan agar insiden serupa tidak terulang kembali," katanya. Dia menyatakan rasa terima kasih yang mendalam kepada Jaksa Agung Timtim, Longginus Monteiro, yang telah memfasilitasi pertemuan pleno JIT di Batugade, sekaligus melukiskan pertemuan itu sebagai momentum penguatan kerjasama Indonesia dan Timtim dalam mengatasi berbagai persoalan di perbatasan. Menurut Suprapto, tim investigasi dari dua negara yang melakukan olah TKP di Sungai Malibaca pada 25 Januari 2006 sudah bekerja maksimal dan telah merumuskan berbagai kesepakatan bersama untuk disampaikan kepada pemerintah masing-masing.Kol.(CPM) Suprapto mengatakan, pihaknya belum bisamengumumkan hasil kesepakatan JIT di Batugade karena masih harus dilaporkan kepada pemerintah masing-masing. Jika sudah dilaporkan maka hasil pertemuan Batugade diumumkan kepada masyarakat.Naskah kesepakatan bersama itu ditandatangi oleh Suprapto selaku ketua Tim Investigasi Indonesia dan Longginus Monteiro sebagai Ketua Tim investigasi Timtim.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006