Untuk memenuhi tugas kuliah saya lebih memilih internet sebagai rujukan.
Yogyakarta (ANTARA News)- Kemampuan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta membeli buku menurun selama Januari hingga Juni 2011 karena pengaruh internet.
Direktur Penerbit Galang Press Yogyakarta, Julius Felicianus, di Yogyakarta, Minggu, mengatakan kemampuan masyarakat untuk membeli buku menurun sebanyak 30 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
"Masyarakat banyak yang memanfaatkan internet untuk mengunduh informasi maupun buku," kata dia.
Ia mengatakan masyarakat banyak yang memilih internet untuk mencari informasi karena lebih murah ketimbang membeli buku.
Apalagi, harga semua jenis buku, kata dia, dalam beberapa bulan ini naik sebesar 20 persen.
Oleh karena itu, masyarakat kini tidak lagi menjadikan buku sebagai kebutuhan pokok.
"Beberapa tahun lalu, masyarakat setidaknya setiap bulan mengalokasikan dana untuk membeli buku karena menjadi kebutuhan. Namun saat ini pembeli buku semakin berkurang," katanya.
Dia mengatakan penurunan kemampuan membeli buku membuat omzet para penerbit menurun sebanyak 20 persen.
Selain menurunnya kemampuan masyarakat membeli buku, kami juga harus menanggung beban biaya produksi yang tinggi karena harga kertas naik.
"Meski biaya produksi cukup tinggi, namun sejumlah penerbit tetap bertahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.
Ia mengatakan di DIY saat ini terdapat sebanyak 100 penerbit buku, 46 diantaranya resmi masuk keanggotaan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).
Menurut Julius selain faktor keuangan, menurunnya kemampuan membeli buku terjadi karena minat baca masyarakat yang rendah.
"Masyarakat tidak lagi memprioritaskan buku sebagai konsumsi bacaan, melainkan lebih tertarik memenuhi kebutuhan lain, misalnya pemenuhan kegiatan hiburan," katanya.
Ia mengatakan jika dibandingkan dengan negara maju, maka minat baca masyarakat Indonesia kalah jauh.
"Di negara-negara maju buku menjadi kebutuhan pokok karena masyarakat mereka memiliki ketertarikan besar untuk membaca buku," katanya.
Sementara itu, salah satu warga asal Yogyakarta, Ria, mengatakan lebih memilih internet untuk mencari informasi karena lebih murah dan mudah.
Buku, kata Ria, tidak menjadi kebutuhan pokok karena dia harus memenuhi kebutuhan lain, seperti kebutuhan makan dan membeli pakaian.
"Untuk memenuhi tugas kuliah saya lebih memilih internet sebagai rujukan," katanya.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011